Wawancara Khusus: Rahasia Prof Ova Emilia Pimpin UGM di Era AI dan Tantangan Generasi Muda

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 13 Januari 2025 | 17:38 WIB
Wawancara Khusus: Rahasia Prof Ova Emilia Pimpin UGM di Era AI dan Tantangan Generasi Muda
Rektor UGM Prof dr Ova Emilia. [Suara.com/Hyoga Dewa Murti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagaimana mempersiapkan mahasiswa yang siap menerima tantangan di tahun-tahun ke depan? Kemudian tantangan AI yang sangat membantu, tetapi juga kalau tidak dengan etika yang benar bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang mempermudah, sehingga mahasiswa prosesnya tidak sesuai dengan harapan yang lama?

Memang kita tidak bisa menafikan peran AI. Justru kita sendiri, termasuk pengajar dan universitas, mulai mempelajari bagaimana kita bisa memanfaatkan. Kita menjadikan AI sebagai alat, jangan sebagai pengambil keputusan.

Jadi, kita juga perlu meng-arrange ulang, bagaimana caranya mahasiswa menggunakan AI dan bagaimana caranya kita untuk melakukan evaluasi terhadap hal tersebut.

Apa arti 75 tahun bagi Prof Ova? Apakah ini juga salah satu milestone karena perjalanan sangat panjang dengan banyak kisah cerita. Apakah memang sesuai dengan awal kondisi yang sekarang ini masih relevan dengan visi misi hingga akhirnya 75 tahun Gajah Mada berkiprah?

Yang menarik dari UGM yang masih relevan sampai sekarang itu adalah jati diri yang konteksnya sampai sekarang ini masih sesuai.

Ada lima jati diri, pertama sebagai Universitas nasional, karena sebagian besar adalah mahasiswa dari seluruh Nusantara. Kemudian universitas kerakyatan, yang tidak hanya diartikan sebagai pendidikan murah, tetapi juga menjawab persoalan-persoalan aktual dari masyarakat sesuai zamannya.

Kemudian juga universitas perjuangan. Perjuangan pada konteks 75 tahun lalu mungkin sangat berbeda dengan sekarang. Keempat adalah universitas Pancasila, menjaga tentang bagaimana Pancasila itu dilaksanakan dan dijalankan. Yang terakhir adalah pusat kebudayaan, itu tetap masih menjiwai apa yang ada menjadi cita-citanya UGM.

Kalau dari sisi 75 tahun terus apa yang akan kita lakukan? Yang jelas menurut saya ada tiga pilar utama yang yang perlu kita kawal bersama.

Pertama kualitas UGM, tentunya dikaitkan dengan peningkatan standar internasionalisasi, seperti berbasis online, dan memastikan employability rate meningkat.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Zaenal Arief Legenda Persib: Bicara Karier hingga Shin Tae-yong

Kedua, inclusivity. Kita menerima orang dengan berbagai latar belakang sosial, budaya, ekonomi dari berbagai adat ataupun tempat. Kita juga banyak menggunakan afirmasi dengan unit layanan disabilitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI