Suara.com - Gisellma Firmansyah merupakan aktris muda berbakat Tanah Air yang kepiawaian beraktingnya sudah dibuktikan dalam belasan proyek film dan series.
Gisellma memulai debutnya pada 2017 lalu dan namanya mulai dikenal luas usai berperan sebagai Della Atmodjo dalam film horor Sewu Dino.
Namun selain bekarier di industri hiburan, Gisellma Firmansyah rupanya juga tetap mementingkan pendidikannya. Diketahui, aktris 19 tahun tersebut berkuliah jurusan hukum di Universitas Indonesia sejak 2023 lalu.
Lantas bagaimana bintang film Paku Tanah Jawa tersebut mengatur kesehariannya? Serta apa saja rencana karier Gisellma Firmansyah di masa depan? Akankah Gisellma meninggalkan dunia hiburan dan fokus pada kariernya di ilmu hukum?
Baca Juga: Wawancara Khusus Solikin 'Pelindung' WNI Di Malaysia Peraih HWPA 2023
Berikut hasil wawancara Suara.com dengan Gisellma Firmansyah.
Sudah tujuh tahun sejak kamu debut di dunia entertainment, apa ada rencana pekerjaan lain yang akan kamu tekuni selain berakting?
Kalau di dunia entertainment, I don't really have specific, and I love being an actress (aku tidak memiliki keinginan yang spesifik, karena aku senang menjadi aktris). Aku nggak pernah bisa kepikiran selain aktris mau apa kalau buat di dunia entertainment.
Karena aku nggak mikir aku bisa jadi penyanyi atau dancer. Tapi mungkin melukis gitu ya, kayak pelukis. Karena aku suka melukis, yang relevan sama hobiku aja sih. Dan itu di balik hukum ya, karena aku kuliah di (jurusan) hukum.
Kamu terbilang aktif berakting sekaligus berkuliah jurusan hukum. Bagaimana cara kamu membagi waktu?
Sangat-sangat sulit (membagi wakrunya). Kalau dulu waktu SMA sih lumayan bisa tek-tokan dan bisa mengejar, tapi kalau kuliah ini agak lebih strict. Tapi aku pasti konsisten dan balance antara keduanya, antara kuliah dan syuting.
Jadi pasti aku ngambil syutingan pas libur kuliah aja dan aku melihat kapasitas diriku, apakah aku bisa syuting dan bisa sambil kuliah, atau nggak bisa nggak aku mengejar kuliah ini. Ketika aku memikirkan aku bisa, aku bisa, jadi bagi waktunya lebih gampang. Karena kan yang tahu diri aku, aku sendiri.
Jadi aku biasanya melihat kemampuan diriku, tapi kalau misalnya aku nggak bisa ya aku nggak bakal ngambil syutingan, aku pasti fokus ke kuliah.
Karena memang menurut aku pendidikan ini harus diselesaikan dulu, dan ini one of my dream (salah satu mimpiku) juga, jadi aku tetap fokus ke edukasi dulu.
Apa alasan kamu berkuliah di jurusan hukum? Apakah permintaan orangtua?
No, papa mamaku nggak pernah, bukan nggak pernah mengarahkan, tapi they see potential (mereka melihat potensi diriku), mereka ngasih ide. Tapi kalau aku nggak suka, nggak apa-apa, tapi kalau aku punya sesuatu yang disuka, mereka akan selalu mendukung.
Dan hukum itu sudah terpikirkan oleh aku sejak SMP. Jadi memang mungkin aku melihat ketarikan di dunia hukum, karena aku melihat adanya relevansi antara dunia entertainment dan dunia hukum, dan aku ingin menggabungkan dunia itu.
Memangnya kamu mau ambil profesi apa setelah lulus dari jurusan hukum?
I wanna be, maybe (aku ingin, mungkin) pengacara, atau nggak, consultant ya, law consultant (konsultan hukum).
Apakah setelah bekerja di dunia hukum kamu berniat meninggalkan dunia entertainment?
Pasti tetap di entertainment, karena dunia hiburan itu adalah sesuatu yang sudah aku lihat sejak aku kecil, and I never want to leave it at all (dan aku tak pernah ada niat meninggalkan itu semua).
Tapi, balik lagi, hukum tetap ada dalam diriku, kalau aku masih melihat potensial diri aku di sini, jadi aku tetap akan melanjutkannya.
Dengan segala aktivitas kamu yang padat, bagaimana kamu menghabiskan waktu buat me time?
Me time aku pastinya family time. Kebanyakan me time aku itu family time, sharing-sharing dengan keluarga. Terus lain-lainnya kayak nonton, aku suka banget sama nonton.