Gue tuh pengin jadi Wali Kota Bandung, dari kecil. Dari SMP juga gue mah udah sering nunjuk gedung Balai Kota. Gue bakal ngantor di sini, lihat aja lo. Woh, teman gue tuh saksinya. Itu kalimat sudah terucap 30 tahun yang lalu tuh, gue akan jadi Wali Kota Bandung. Eh, sempet dibuka jalannya. Ya cuma gue harus menunda mimpi, karena surat rekomendasinya gak ke gue, tapi ke yang satunya lagi.

Sempet kecewa nggak mas, waktu tidak dipilih sebagai calon Wali Kota Bandung?
Ya dinamika politik lah namanya juga. Ya udah. Gue bilang, oke, nggak sekarang nggak apa-apa. Mungkin gue disuruh belajar dulu, kayak sama Allah disuruh merapatkan barisan dulu. Macem-macem lah. Ternyata, ketika udah berserah, ikhlas, Allah malah naikin level kita.
Emang tadinya Mas Ronal mau bawa perubahan apa sih buat Bandung?
Gue mah selalu kembali ke dua hal. Yang pertama, yang selalu menjadi concern gue, pendidikan dan kesehatan.
Kenapa fokusnya ke dua hal itu?
Ngapa-ngapain orang juga harus pintar dulu, dan ini juga akan gue bawa ke Jawa Barat.
Berarti mas Ronal emang punya keresahan di situ ya?
Iya, karena di Bandung aja yang kota, ibu kota, itu masih ada. Yang di kampung-kampung di dalam kota, orang yang nggak bisa sekolah aja ada. Masih ada itu. Gimana kayak yang di Garut Selatan gitu-gitu, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Ditunjuk PDIP Jadi Cawagub Jabar, Ronal Surapradja: Ikhlas Bikin Naik Level
Mas Ronal, tapi ini kan situasi politik lagi dapat sorotan tajam dari publik, gimana rasanya mencalonkan diri di tengah kondisi seperti itu?