CTO Indico Dios Kurniawan: Mengelola Data Seperti Minyak

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 30 September 2024 | 15:10 WIB
CTO Indico Dios Kurniawan: Mengelola Data Seperti Minyak
CTO Indico Dios Kurniawan. [Tangkapan layar Youtube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dios Kurniawan, seorang profesional di dunia teknologi yang kini menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) di Indico, memiliki perjalanan karier yang menarik dan penuh dinamika. Lulusan teknik elektro ini awalnya tidak pernah merencanakan terjun ke industri telekomunikasi, namun takdir membawanya ke berbagai posisi penting di sektor ini.

Berlatar belakang sebagai programer dan kemudian terjun ke bidang IT, telah lebih dari dua dekade Dios berkecimpung dalam dunia yang terus berkembang pesat ini.

Sebelum bergabung dengan Indico, Dios menghabiskan lebih dari 13 tahun di Telkomsel, di mana ia memegang posisi Vice President of Data Governance.

Dalam peran tersebut, ia tidak hanya mengurusi aspek teknis, tetapi juga belajar dan menerapkan regulasi terkait perlindungan data. Pengalaman ini membekali dirinya dengan pemahaman mendalam tentang pentingnya tata kelola data, yang kini menjadi landasan penting dalam kariernya sebagai CTO.

Baca Juga: Telkom Perkuat BigBox dengan AI Microsoft, Inovasi Mutakhir untuk Masa Depan Digital Lebih Cerdas

Sebagai CTO di Indico, Dios kini bertanggung jawab untuk memimpin berbagai inisiatif teknologi yang lintas sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga agribisnis.

Peran ini membutuhkan fleksibilitas, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi yang tinggi, terutama dalam menghadapi tantangan bisnis di era digital saat ini. Melalui wawancara ini, kita dapat menggali lebih dalam bagaimana perjalanan karier Dios yang beragam membentuk pendekatan inovatifnya dalam memimpin di Indico.

Berikut wawancara dengan Dios Kurniawan, yang akan mengungkapkan lebih banyak tentang pandangannya terhadap teknologi, pengelolaan data, hingga visi masa depan.

Bisa sampai terjun ke Indico ya? Sejak awal karier memang selalu di industri telekomunikasi?

Bisa dibilang begitu. Sebetulnya tanpa rencana, saya selalu berada di perusahaan telekomunikasi. Ketika lulus kuliah, saya tidak pernah membayangkan akan bekerja di mana. Mei 1998, kondisi saat itu sedang tidak stabil, dan saya berpikir, "Mau kerja apa ya?" Tapi Alhamdulillah, saya tidak sampai menganggur.

Baca Juga: AI dalam Pendidikan Indonesia: Potensi Besar yang Belum Tergarap

Tak lama setelah wisuda, banyak tawaran pekerjaan datang, bukan karena saya pintar, tapi mungkin karena lulusan teknik elektro saat itu memang sangat dibutuhkan. Kebetulan, saya terus berada di industri telekomunikasi hingga saat ini.

Pada masa itu (1998), memang sedang booming digital telekomunikasi, ya?

Iya, memang begitu. Awalnya, saya tidak bekerja sebagai engineer telekomunikasi, melainkan sebagai programer, membuat software di perusahaan telekomunikasi. Karier saya kemudian berkembang ke bidang IT.

Sebelum menjadi CTO di Indico, Anda sempat berkarier lama di Telkomsel selama 13 tahun lebih. Posisi terakhir Anda adalah Vice President of Data Governance, betul?

Benar, itu posisi terakhir saya.

Apa saja yang Anda lakukan selama menjabat sebagai VP di sana?

Posisinya sedikit berbeda dari peran sebelumnya di IT. Selama tiga tahun terakhir, saya fokus pada data governance dan data protection, yang lebih terkait dengan hukum. Saya mempelajari undang-undang perlindungan data pribadi dan bagaimana melindungi data perusahaan.

Itu seperti kembali sekolah, karena saya harus belajar dan membaca buku-buku hukum serta mengikuti sertifikasi di bidang ini.

Bagaimana pengalaman bekerja di bidang data dan governance ini menjadi pijakan karier Anda selanjutnya di Indico?

Bicara soal data, sekarang orang bilang data itu adalah "new oil." Data menjadi aset berharga, yang jika tidak dikelola dengan baik, malah bisa merugikan. Banyak perusahaan menghasilkan data tapi tidak memanfaatkannya, atau bahkan tidak menjaganya dengan baik. Di Telkomsel, saya berperan dalam membuat kebijakan dan mengawasi praktik perlindungan data, sesuai dengan regulasi yang ada.

Berarti peran Anda lebih ke pembuatan kebijakan dan pengawasan?

Tepat sekali. Saya tidak hanya membuat kebijakan, tapi juga mengawasi pelaksanaannya. Menariknya, pengalaman saya di IT sangat membantu dalam merancang kebijakan yang tepat, karena saya pernah terjun langsung dalam proses teknisnya. Ini memberikan pemahaman mendalam yang sangat penting dalam pekerjaan saya.

Sekarang, sebagai CTO di Indico, apakah ada perbedaan signifikan dengan peran Anda sebelumnya?

Sangat berbeda. Sebelumnya, saya lebih fokus pada kepatuhan dan kebijakan yang harus rigid, karena tidak sesuai aturan berarti ada yang salah. Sekarang, sebagai CTO, saya kembali ke operasional, yang harus fleksibel dan kreatif agar bisnis berjalan.

Bisa diceritakan lebih jauh tentang tanggung jawab dan program-program yang sedang dikembangkan di Indico?

Indico memiliki misi memberdayakan masyarakat Indonesia melalui bisnis non-telekomunikasi. Kami mengembangkan berbagai platform, seperti pendidikan dan kesehatan preventif.

Contohnya, kami punya aplikasi Kuncie untuk pendidikan, dan Vita untuk kesehatan yang sudah digunakan lebih dari satu juta orang. Kami juga sedang mengembangkan platform untuk agribisnis, seperti teknologi peternakan ayam.

Apakah platform pendidikan yang dikembangkan Indico juga mendukung program-program pemerintah?

Meskipun kami perusahaan swasta tanpa penugasan langsung dari pemerintah, misi kami sejalan dengan program pemerintah. Kami ingin memberdayakan masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor lainnya, yang tentunya mendukung perkembangan ekonomi Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI