Peluang Bagus di Pilkada, Pramono Anung: Masyarakat Selalu Berempati dengan Orang yang Lagi Dikeroyok

Senin, 16 September 2024 | 11:47 WIB
Peluang Bagus di Pilkada, Pramono Anung: Masyarakat Selalu Berempati dengan Orang yang Lagi Dikeroyok
Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung saat ditemui Tim Suara.com di kediamannya di Jakarta, Selasa (10/9/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saya terus terang nggak pernah mau baca medsosnya Kang Emil atau Pak Suswono, saya nggak pernah baca karena bagi saya pendapat publik silakan saja. Saya merasa diuntungkan atau tidak bagi saya yang paling penting adalah bagaimana masyarakat Jakarta itu bisa menerima saya dan memberikan apresiasi karena memang saya belanja masalah dari hati ke hati, door to door saya dateng ke kampung-kampung yang memang kumuh seperti Tambora yang penduduk paling padat di Asia Tenggaara, kebakaran tertinggi di Jakarta, itu lah belanja masalah yang saya dapatkan. Tetapi saya juga karena saya latar belakang dari keluarga yang biasa biasa saja, bapak saya guru sehingga ini menjadi keuntungan bagi saya untuk melakukan sosialisasi. Saya terus terang tidak pernah mendapatkan hambatan sampai hari ini.

Mas Pram, kok Cak Lontong ketua tim pemenangan?

Jadi politiknya kan politik gagasan, politik riang gembira, politik tanpa beban, maka ketika saya dan Bang Doel berdiskusi, saya terpikir Cak Lontong.

Jadi representasi dari warga di Jakarta ini kan ada mas, ada bang, ada cak, ada kang, ada juga aa. Yaudah daripada susah-susah ambil aja Cak Lontong yang orang juga tahu sangat cerdas, smart, dan beliau juga pemimpin yang baik sehingga saya dan Bang Doel memutuskan Cak Lontong.

Sempet ada penolakan dari Cak Lontong. Kok saya yang ditunjuk?

Nggak ada, karena Cak Lontong melihat saya dan Bang Doel juga mungkin mau maju dengan 15 persen ini juga lucu gitu ya. Tetapi ini menjadi tantangan bagi kami.

Tapi memang Cak Lontong ini menjadi target utama atau second choice?

Cak Lontong jadi target utamanya. Kalau mau jujur sebenarnya target utamanya ada dua nama. Cak Lontong sama Iko Uwais, pesilat. Kenapa ambil Iko Uwais atau Cak Lontong? Karena kami tahu butuh satu figur orang Betawi asli, Iko Uwais Betawi asli. Kedua, pesilat. Jadi melawan begitu banyak itu butuh pesilat yang bisa silat kanan, silat kiri, dan sebagainya. Terutama silat lidah, kan gitu.

Jadi itu lah yang menjadi pemikiran saya dan Bang Doel. Tapi sayangnya Iko Uwais walaupun mau untuk membantu tapi dia baru pulang ke Jakarta, 4 Oktober karena lagi syuting di China, lagi main film di China.

Baca Juga: KIM Plus Dinilai Setengah Hati Usung Ridwan Kamil, TSRC: Gerindra Sudah Mencapai Tujuan di Jabar

Tapi Cak Lontong pernah menjadi salah satu tim kampanyenya Pak Ganjar dengan Pak Mahfud. Tapi kan waktu ktu kalah, Mas Pram?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI