Suara.com - Dinar Candy dikenal sebagai salah satu DJ kenamaan Tanah Air. Bahkan, popularitas perempuan berdarah Sunda diklaim sudah sampai ke beberapa negara di Asia.
Namun, penghasilan dari panggung DJ saja dirasa belum cukup bagi Dinar Candy. Usia yang tak lagi muda membuat Dinar realistis untuk mencari lahan pemasukan baru dari bidang lain.
Tak jauh berbeda dari artis lain, Dinar Candy memilih jalur bisnis untuk ditekuni. Hanya saja, beberapa pilihan bisnis yang diambil Dinar tak kunjung berbuah positif.
Sampai akhirnya, Dinar Candy memberanikan diri membuka kelab malam sendiri. Ia percaya pengalaman sebagai DJ cukup untuk menjalankan bisnis tersebut.
![Dinar Candy di kawasan Gunawarman, Jakarta, Senin (5/8/2024). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/06/93467-dinar-candy.jpg)
Ternyata, jalan Dinar Candy tak semulus itu. Ia sempat rugi besar-besaran di masa awal kelab malam beroperasi.
Lantas, seperti apa cerita perjuangan Dinar Candy, yang kini bahkan sudah memiliki dua bisnis kelab malam di Jakarta? Berikut, hasil perbincangan Dinar dengan tim Suara.com.
Sekarang sibuk mengelola kelab malam?
Iya, dua kelab ya. Ini yang di Senopati, saham aku 100 persen nih kalau sekarang. Tapi gedung masih sewa. Kalau yang di Kelapa Gading, ada beberapa investor.
Awal kepikiran mulai bisnis kelab malam apa? Bukannya sempat ditipu di bisnis lain juga dan sempat kapok?
Baca Juga: Dinar Candy Pernah Dikatain Kampungan gegara Tampil di Kelab Kecil
Ya gara-gara aku DJ sih. Kan dari DJ, aku udah tur ke seluruh kota dan udah tur Asia juga. Jadi harusnya sih aku tahu cara manage atau marketing-nya.