Sangat besar pengaruhnya. Semua disebabkan karena Covid-19, karena dulu ke kantor semua seperti rumah kedua. Efeknya adalah mereka reduce size dari 50-30 persen yang menyebabkan bisnis kantor menjadi berat.
Ruangan kantor yang sudah tersewa jadi kembali lagi ke pasar dan membuat supplyer menjadi banyak. Padahal tanpa harus mengurangi space dari perusahaan tersebut, situasi market sudah over supply.
Tapi di tahun ini sudah mulai stabil, WFH tetap ada tapi tidak banyak. Jadi sudah mulai kembali seperti semula. Pada tahun 2023 banyak perusahaan yang pindah. Tapi saat ini yang mengganggu adalah dari eksternal seperti pemilu.
Daerah atau kawasan mana yang saat ini sedang populer menjadi lokasi perkantoran baru?
Untuk sekarang di Jakarta Selatan dan Barat. Jadi TB Simatupang, BSD, Bintaro, Puri dan Meruya. Sekarang tol juga nyambung, dibangun pemerintah menjadi terkoneksi. Saya melihat masa depannya adalah Pemerintah Indonesia sedang mengintegrasi daerah Jabodetabek agar mudah dicapai.
Tidak hanya menggunakan mobil tapi bisa menggunakan KRL, LRT dan MRT itu sedang di sambung jadi nanti sudah tidak masalah lagi. Karena kalau pakai kereta perjalanan itu 1 jam paling lama.
Perpindahan kantor ke daerah Selatan dan Barat itu dikarenakan harga sewa di pusat Jakarta yang semakin mahal atau karena sengaja mendekatkan ke pemukiman?
Ada dua alasan, yang pertama adalah perusahaan tidak perlu ada di CBD (Central Business District) mereka ke Selatan atau ke Barat keluarnya. Ini dikarenakan kalau itu merupakan perusahaan asing, mereka lebih suka di Selatan.
Alasan kedua karena secara statistik mayoritas pegawai di Kuningan, Thamrin, Sudirman, SCBD itu 60-70 persen mereka tinggal di Selatan atau Barat jadi lebih dekat untuk mereka.
Baca Juga: Proyek TOD di Sepanjang Jalur LRT Besutan BUMN Diakui Dunia Internasional
Pertanyaan selanjutnya soal PropertyGuru Indonesia Property Awards, apa yang berbeda dengan Indonesia Property Awards yang lalu?