Kelima, mengembalikan budaya organisasi KPK dengan nilai-nilai antikorupsi, mengganti pola budaya kuno dan konservatif ASN agar menjadi organisasi ASN modern dan agile.
Berikutnya, mengembalikan KPK sebagai center of excellent pemberantas korupsi di level internasional.
Terakhir, melakukan pendekatan baru dalam pemberantasan korupsi yaitu membangun jalan kebudayaan antikorupsi yang mendalam, mengakar, mempunyai nilai seni, menghargai kearifan, dan penuh keadaban.
KPK santer disebut melakukan proses hukum berkaitan dengan agenda politik, Anda akan lakukan apa untuk memastikan proses hukum di KPK sesuai dengan prosedur?
Kalau itu benar, itu adalah bencana. Penegak hukum harus imparsial dan tidak digunakan sebagai alat politik. KPK sebagai penegak hukum harus profesional dan tegak lurus dengan mandat Undang Undang KPK dan Tipikor.
Bagaimana dengan pesaing lainnya, seperti Nurul Ghufron dan Pahala Nainggolan dari internal KPK dan Sudirman Said dari eksternal KPK?
Persaingan itu biasa dan bagus untuk memilih yang terbaik. Namun, buruknya reputasi KPK di periode kepemimpinan saat ini mestinya menjadi intropeksi semua pihak, terutama yang menjabat di KPK saat ini. Ada yang salah dengan cara memberantas korupsi KPK saat ini.
Saya justru semakin semangat apabila tokoh-tokoh antikorupsi dan orang-orang baik, yang dulunya membangun pondasi pemberantasan korupsi mau turun gunung menyelamatkan KPK. Kita belum tahu nama-nama yang daftar capim KPK. Semoga semakin banyak orang baik bergabung menyelamatkan KPK.
Baca Juga: Lima Personel Adhyaksa Ini Ikut Seleksi Capim KPK, Harli Siregar: Kami Diperintah Jaksa Agung