Benar-benar. Jadi sampai sekolah, jadi orang tua saya ajak saya untuk sekolah setelah SMP, pergi sekolah di Manokwari, saya tidak mau, saya harus di Jayapura, ibu kota Provinsi Irian Jaya, waktu itu.
Setelah itu, karena tidak punya duit untuk sekolah, saya menganggur satu tahun baru saya diterima di IPB Bogor Fakultas Peternakan. Di kampur Dramaga itu jadi saya itu dulu jaga-jaga kelinci, saya dipercayakan oleh salah satu profesor orang Pati, jadi ya bisa hidup dari situ. Dan teman-teman saya waktu itu mengajari saya bagaimana kalau kita bisa sekolah di Jogja, saya tidak mau, saya harus masuk Jakarta, ibu kota negara Indonesia. Itu baru pas
Kenapa harus di ibu kota Jakarta pada saat itu, memang apa bayangan Bapak pada saat itu?
Saya pikir Jakarta itu kan ibu kota, jadi ngapain kita dari kampung pergi sekolah yang di pinggiran dari Jakarta. Cita-citanya harus di Jakarta dan itu terwujud dan itu harus ke luar negeri dan itu juga terwujud. Jadi saya Puji Tuhan, walaupun dengan hidup orang tua saya yang hanya guru di pedalaman Papua, bisa dapat kesempatan yang luar biasa, akhirnya bisa menjadi penerbang dan terbang di hampir seluruh Indonesia. Waktu itu saya masuk di Susi Air, saya terbang di Jawa sini.
Pernah jadi pilot pribadinya Ibu Megawati, waktu calon presiden dengan Pak Prabowo wakil presiden.
Ngapain aja di dalam pesawat itu mereka?
Waduh capek itu. Kalau mengawal pejabat itu kan capek. Capek tunggu, jangan sampai salah. Tapi kita dipercayakan untuk bagaimana bisa menjadi pilot untuk Ibu Megawati calon presiden waktu itu. Ya terbang di Sumatra, Kalimantan, jadi hampir Indonesia ini sudah, sudah pernah kita melayani.
Masih ingat nggak umur berapa pertama kali launching sebagai pilot?
Sebenarnya dari kecil, karena kita melihat misionaris kan. Jadi misionaris itu dia terbang pagi, wih orang bule ya bisa ya, kok kenapa kita tidak bisa? Gitu. Jadi saya memutuskan untuk menjadi penerbang itu dari kecil. Waktu main-main di kampung itu, kamu, kamu jadi penerbang. Saya sempat ditawarin terbang di Australia tapi saya tidak mau karena saya mau waktu terbang di Papua anak-anak Papua bisa melihat saya, dan mereka bisa menjadi penerbang, bisa membangun kepercayaan mereka dan terjadi. Jadi sekarang anak-anak Papua banyak yang kapten di airlines dan juga di Papua.
Baca Juga: Meki Nawipa Dapat Restu PPP, Siap Berjuang di Pilgub Papua Tengah 2024
Dari 15 tahun itu Bapak Meki mungkin pernah berdinas khusus di Papua gitu yang seperti masyarakat lihat kan yang kaya bule bule itu pakai pesawat kecil itu Pak Meki pernah?