Bakal Cagub Papua Tengah Meki Nawipa: kalau Orang Baik Tak Bisa Jadi Gubernur, Penjahat Lah yang Akan Menguasainya

Selasa, 16 Juli 2024 | 13:17 WIB
Bakal Cagub Papua Tengah Meki Nawipa: kalau Orang Baik Tak Bisa Jadi Gubernur, Penjahat Lah yang Akan Menguasainya
Mantan Bupati Paniai, Meki Fritz Nawipa saat melakukan wawancara khusus di Kantor Suara.com di Jakarta, Jumat (12/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Meki Fritz Nawipa tengah bersiap menjadi bakal calon gubernur Papua Tengah. Mantan Bupati Paniai ini kekinian sudah didukung oleh tiga partai politik.

Sebelum terjun di politik, Meki Nawipa merupakan seorang penerbang alias pilot yang mempunyai jam terbang 12.000 selama 15 tahun. Meki juga pernah menjadi pilot pesawat yang ditumpangi Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.

Pengalaman menjadi pilot untuk Megawati itu dialami Meki saat Ketua Umum PDIP tersebut tengah mengikuti pemilihan presiden 2009. Megawati berstatus calon presiden saat mondar-mandir ke sejumlah wilayah menggunakan pesawat yang dinahkodai oleh Meki.

"Pernah jadi pilot pribadinya Ibu Megawati, waktu calon presiden dengan Pak Prabowo wakil presiden," kata Meki dalam wawancara khusus bersama Suara.com, di kantor Suara.com, Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, ditulis Selasa (16/7/2024).

Baca Juga: Meki Nawipa Dapat Restu PPP, Siap Berjuang di Pilgub Papua Tengah 2024

Agar bisa bertarung di Pilkada Papua Tengah, sejauh ini Meki sudah mendapat dukungan dari PAN, PBB, dan PPP.

Simak wawancara eksklusif Suara.com dengan Meki Nawipa secara lengkap, berikut ini:

Mantan Bupati Paniai, Meki Fritz Nawipa saat melakukan wawancara khusus di Kantor Suara.com di Jakarta, Jumat (12/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Mantan Bupati Paniai, Meki Fritz Nawipa saat melakukan wawancara khusus di Kantor Suara.com di Jakarta, Jumat (12/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Bapak ini lama bergelut di dunia pilot. Lama di pilot, sekolah di Australia lalu 15 tahun bergelut di bidang pilot, gimana ceritanya Pak?

Iya saya juga ya mengucap syukur ya karena orang seperti saya, kalau hidup di Jayapura ada orang tua saya dari Jayapura masih oke lah. Tapi saya datang dari kampung kecil di pedalaman Papua Tengah, di gunung.

Saya datang jalan kaki, saya sudah dari SD kelas 1 itu sudah merantau ke Timika untuk sekolah. Bayangkan anak kecil, anak SD kelas 1 belum siap bisa pergi sekolah tapi setelah itu saya kembali lagi ke kampung lagi menyelesaikam SD dan waktu itu saya di kampung itu kan ada televisi hitam putih dulu, bisa kita ganti film Superman namanya, setiap hari Kamis itu kan. Jadi camat itu percayakan saya untuk yang kendalikan televisi itu. Jadi saya waktu nonton Batman, eh Superman itu wah ini orang bisa terbang, bagus, saya terbang saja. Begitu.

Baca Juga: Dukungan Terus Bertambah, Kini Meki Nawipa Dapat Surat Rekomendasi PPP untuk Maju Pilkada Papua Tengah

Sosok Superman itu malah jadi inspirasi buat bapak gitu ya?

Benar-benar. Jadi sampai sekolah, jadi orang tua saya ajak saya untuk sekolah setelah SMP, pergi sekolah di Manokwari, saya tidak mau, saya harus di Jayapura, ibu kota Provinsi Irian Jaya, waktu itu.

Setelah itu, karena tidak punya duit untuk sekolah, saya menganggur satu tahun baru saya diterima di IPB Bogor Fakultas Peternakan. Di kampur Dramaga itu jadi saya itu dulu jaga-jaga kelinci, saya dipercayakan oleh salah satu profesor orang Pati, jadi ya bisa hidup dari situ. Dan teman-teman saya waktu itu mengajari saya bagaimana kalau kita bisa sekolah di Jogja, saya tidak mau, saya harus masuk Jakarta, ibu kota negara Indonesia. Itu baru pas

Kenapa harus di ibu kota Jakarta pada saat itu, memang apa bayangan Bapak pada saat itu?

Saya pikir Jakarta itu kan ibu kota, jadi ngapain kita dari kampung pergi sekolah yang di pinggiran dari Jakarta. Cita-citanya harus di Jakarta dan itu terwujud dan itu harus ke luar negeri dan itu juga terwujud. Jadi saya Puji Tuhan, walaupun dengan hidup orang tua saya yang hanya guru di pedalaman Papua, bisa dapat kesempatan yang luar biasa, akhirnya bisa menjadi penerbang dan terbang di hampir seluruh Indonesia. Waktu itu saya masuk di Susi Air, saya terbang di Jawa sini.

Pernah jadi pilot pribadinya Ibu Megawati, waktu calon presiden dengan Pak Prabowo wakil presiden.

Ngapain aja di dalam pesawat itu mereka?

Waduh capek itu. Kalau mengawal pejabat itu kan capek. Capek tunggu, jangan sampai salah. Tapi kita dipercayakan untuk bagaimana bisa menjadi pilot untuk Ibu Megawati calon presiden waktu itu. Ya terbang di Sumatra, Kalimantan, jadi hampir Indonesia ini sudah, sudah pernah kita melayani.

Masih ingat nggak umur berapa pertama kali launching sebagai pilot?

Sebenarnya dari kecil, karena kita melihat misionaris kan. Jadi misionaris itu dia terbang pagi, wih orang bule ya bisa ya, kok kenapa kita tidak bisa? Gitu. Jadi saya memutuskan untuk menjadi penerbang itu dari kecil. Waktu main-main di kampung itu, kamu, kamu jadi penerbang. Saya sempat ditawarin terbang di Australia tapi saya tidak mau karena saya mau waktu terbang di Papua anak-anak Papua bisa melihat saya, dan mereka bisa menjadi penerbang, bisa membangun kepercayaan mereka dan terjadi. Jadi sekarang anak-anak Papua banyak yang kapten di airlines dan juga di Papua.

Dari 15 tahun itu Bapak Meki mungkin pernah berdinas khusus di Papua gitu yang seperti masyarakat lihat kan yang kaya bule bule itu pakai pesawat kecil itu Pak Meki pernah?

Saya 10 tahun di Papua. Jadi saya masuk di kampung-kampung jadi ya dari 10 tahun itu lah saya melihat bahwa wah kalau saya jadi bupati bisa bagus ini, kan gitu. Iya jadi masa seperti 30 tahun lalu saya pergi sekolah ke Timika, seperti begitu anak-anak kecil datang ke Jayapura kaena tidak ada guru, ibu-ibu hamil, itu saya terbangkan mereka itu. Jadi satu tantangan yang luar biasa tapi juga satu pelayanan yang luar biasa. Bagaimana kehadiran kita, ada lapangan lapangan di Papua itu kan jam-jam tertentu tidak boleh masuk karena angin tapi ada pasien atau ibu pendarahan mau melahirkan tapi susah, ya kita berdoa, kita paksa masuk, Tuhan tolong, kita keluarkan dan selamatkam ibu dan anak, dan ini pelayanan kemanusiaan yang luar biasa yang kami lakukan selama 10 tahun di tanah Papua.

Apa masih penerbanagan di sana masyarakat bisa berdampingan dengan hewan, maaf seperti babi-babi gitu yang dibawa. Emang kondisinya seperti itu pak?

Iya kadang kadang kalau dulu seperti begitu, sekarang ada cargo pot, jadi ada yang sepeti begitu karena tidak ada cara lain. Jadi orang Papua itu lahir langsung lihat pesawat. Tidak pernah lihat kapal, tidak pernah lihat mobil, orang kaya. Jadi kita termasuk orang kaya, karena kita langsung naik pesawat langsung terbang. Kita nggak tahu lautnya seperti apa

Naiknya dari bukit, turunnya juga di bukit juga ada yang seperti itu ya pak?

Banyak lapangan terbang. Jadi kalau jalan kaki itu bisa 6 jam. Kalau pesawat hanya 2 menit, 3 menit gitu ya.

Seperti itu hanya untuk berkegiatan sehari-hari kan pak?

Ada yang anak sekolah. Anak sekolah itu ada yang tinggal di kampung sebelah, mereka tidak punya sekolah jadi harus pergi sekolah. Ada yang pasien, orang sakit yang ada hanya di ibu kota kecamatan orang harus dibawa ke sana dan ada yang untuk belanja. Jadi warung atau kios itu hanya di ibu kota, kecamtan. Jadi masyarakat datang belanja kembali lagi, gitu.

Apa Pak Meki juga Pernah ada ibarat kata pengalaman dukanya Pak Meki di sana? Pengalaman menegangkan tentu kita kan tidak menampikan ada teror-teror gitu dari kelompok tertentu?

Kalau di sana itu kan kita kerja lurus saja. Jadi kita hanya melayani masyarakat. Jadi kita tidak punya tujuan lain kan. Jadi kita tidak ada hambatan. Kalau saya satu kali itu pernah waktu mau landing saya ada traininig satu anak muda jadi kita landing, satu roda terlepas. Jadi itu lapangannya gunung segini terus jurang jurang jadi kalau gini selesai berarti kita sudah di sungai. Begitu. Jadi pada saat terlepas itu dia geser tapi tertahan. Jadi saya melihat bagiamana tuhan itu. Jadi, Tuhan, minta tolong, yang sebenarnya bisa terjun bebas dari lapangan terbang itu, tapi dari maut itu kita bisa selamat. Jadi mungkin Tuhan punya rencana yang terbaik ke depan, untuk bagimana supaya kita bisa buat lebih lagi. Jadi itu salah satu yang keluar dari maut.

Tadi Pak Meki sempat cerita nih jadi pilot khusus untuk Ibu Megawati?

Ibu mega

Kok bisa? Dipilih atau bagaimana Pak?

Saya tidak tahu. Jadi dari Susi Air itu diminta untuk bagaimana terbang Ibu Mega. Jadi kita saya teman saya namanya David, jadi kita jadi polotnya sama Ibu Mega. Jadi ya Puji Tuhan bisa dipercayakan untuk calon orang nomor satu di Indonesia dipercayakan kita bisa terbang untuk beliau

Itu tahun berapa Pak?

Yang waktu Pak Prabowo wakil, Ibu Mega presiden. Jadi tahun berapa itu sata lupa

Mantan Bupati Paniai, Meki Fritz Nawipa saat melakukan wawancara khusus di Kantor Suara.com di Jakarta, Jumat (12/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Mantan Bupati Paniai, Meki Fritz Nawipa saat melakukan wawancara khusus di Kantor Suara.com di Jakarta, Jumat (12/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Gimana Pak perasaannya waktu itu?

Tegang juga sih. Kalau membawa orang besar itu kan gimana ya, ya harus jangan sampai salah. Kita dimonitorin dari kantor, kalau belok sedikit ditegur. Mereka punya skytrack namanya, jadi kalau suatu saat kami di Lampung mau landing, tidak pernah masuk Lampung terus kita datang antar ibu Mega ke Lampung, wah kita tidak mau turun karena jangan sampai, kita tidak bisa dari lapangan kan jadi kita putar dulu gitu kan supaya lebih smooth, lebih baik, ditegur dari kantor, kenapa kamu begini? Jadi dia lihat tracking-nya. Ya kita tidak bisa buat apa apa. Nunggu sampai satu hari beliau putuskan naik Garuda, kita harus terbang hajar hujan, kilat, badai Lampung-Jakarta gitu kan, jadi tantangannya juga luar biasa.

Kalau cuaca buruk itu kan penumpamg kalau disuruh delay yaudah kita tunggu. Ini kalau bawa orang penting gitu, gas gas aja gitu Pak?

Ya kita harus cari, memang kan pesawat punya radar dan lain-lain jadi kita tetap menghindar walaupun kalau ad gesekan, Ibu Mega waktu itu tidak ikut kita, dia ikut Garuda (pulangnya).

Terbang dari Jakarta?

Jakarta-Lampung, ketemu beliau, beliau ada acara jadi kita hanya tahu ibu sudha siap, kita antar. Ibu sudah siap kita jemput.

Dari pilot sudah enak nih Pak 15 tahun, jam kerja sudah tinggi banget bisa diktakan senior pak ya? Kalau 15 tahun sudah disebut senior ya?

Sekitar 12 ribu jam ya

Kenapa memutuskan untuk banting setir pak ke duni politik nih? Siapa sih yang ngegeret geret bapak untuk masuk ke duni politik?

Sebenarnya sih saya juga gimana ya setelah dapat dari bupati agak sedikit menyesal kok gini ya dunianya.

Jadi gimana pak?

Dulu itu kita kan delaynya dengan dunia mesin kan, benda mati, jadi kan yang perintah. Jadi semua itu perfect apalagi anda menjadi seorang pilot. Kalau anda bilang kecepatan 60 ya 60, tidak bisa ini. Apalagi kita masuk di gunung ya dengan lapangan 300 meter, 350 meter dengan itu kan tidak mudah.

Saya bisa merasakan ini angin dari belakang, ekor goyang, bisa, bener. karena hidup saya sudah di situ, pekerjaan saya di situ, masuk ke dunia politik wah itu tidak bisa.

Saya sempat cerita sama istri saya kita mundur saja, kita hidupnya aman kok, ngapain kita ke sini kan gitu.

Semua yang anda buat di mata orang yang tidak suka dengan anda itu pasti tidak baik, di dunia ini.

Padahal kita itu sudah punya, ya apa sih, apa yang kita cari sih, what is something we can do for the people gitu, jadi if we can bless somebody itu the way that we choose.

Jadi kita kan seperti begitu, akhirnya ya bagaimana ya, saya juga waktu itu maju sebagai bupati itu karena saya melihat bahwa kita ada otonomi khusus di tanga papua

Tapi saya masih terbang anak-anak kecil sekolah di Jayapura, ibu-ibu hamil masih saya terbangin, jadi mereka harus ke jayapura, kok ini salah ini something wrong

Jadi di situ lah saya cerita sama istri saya, kita coba maju jadi bupati kita coba bangun buat sesuatu yang berbeda, jadi syukur karena waktu itu saya harus lawan incumbent head to head dan saya menang 71 persen, dan itu hanya karena Tuhan saja.

Ngeraba-ngerabanya gimana Pak Meki dari pilot ke politik pada saat itu? atau punya mentor khusus mungkin di sana?

Ya jadi kalau di Papua itu kan siapa pun di gunung, siapa pun yang mau maju bupati itu dia perlu pesawat

Gimana kok bisa gitu pak?

Karena seluruh logistik kotak suara panitia penyelenggara, semua kan pake pesawat, terus calon-calon bupati dia nego dengan siapa kan kita ikut itu, walaupun kita bukan pemain gitu.

Jadi pilot bisa jadi penentu. Walaupun kita tidak, kita profesional saja ya terbang ya terbang ya bayar di kantor, kita ini kan, ya ini ya caranya,

Mulut diam tapi kuping mendengar ya pak?

Iya iya iya, gini ya. Jadi kita tuh kadang-kadang diminta, dek besok tolong bantu ya ada tim saya masuk ke situ, oh siapp, gitu. Besok saya mau geser logistik ke sini, ah siapp, gitu kan. Ya dengar dengar, lihat lihat oh ya gini ya caranya.

Ada namanya ATM ya pak, amati tiru modifikasi. Belajar dari apa yg dilihat. Nah setelah itu menjadi bupati paniai gimana rasanya pak?

Kalau menurut saya biasa biasa saja, iya, tidak ada bedanya. Bedanya itu satu, waktu anda hadir pada saat rakyat menangis, waktu anda hadir pada saat orang gugur sekolah dan anda sekolahkan mereka, dan waktu anda hadir pada saat mereka susah.

Itu kan amanah kan, dipercayakan, karena jabatan itu kan come and go, lima tahun itu kan hanya datang dan pergi. Ya syukur-syukur 10 tahun Tuhan kasih. Jadi saya pikir ya sudahlah karena saya sudah hidup baik sudah ini, saya juga tidak kaget dengan semua yang ada. Gitu ya

Apakah banyak rakyat atau warga bapak tiap hari datang ke kantor bapak masukan beragam macam keluhan gitu, posisinya itu kan ada di Pak Meki masih menjabat?

Jadi kalau waktu jadi pejabat seperti bupati gubernur enaknya hanya satu.

You make decisions. Sudah itu sudah, jadi anda membuat keputusan yang benar jadi benar, anda membuat keputusan yang salah jadi salah. Karena kewenangan sudah ada di anda.

Nah saya dulu itu waktu jadi bupati, saya kan dulu belajar. Jadi ini ada cerita sedikit jadi waktu saya di Australia waktu belajar terbang, itu kita kan orang Papua susah bilang tidak, semua bisa ya gitu. Jadi saya tuh ketinggalan, ada teman saya main bola yuk, saya main bola

Saya beli 1 buku, saya tulis dari halaman pertama sampai terakhir "no."

Jadi pada saat saya maju jadi bupati, bawa proposal, saya tidak jawab semua. Saya bilang tidak, anda kerja, saya lihat, saya bantu, kalau hanya proposal saja saya tidak mau bantu.

Jadi saya itu salah satu bupati Papua yang pelit. Tapi saya buat program tanam kopi arabika, petani yang tanam kopi dapat bayar, satu bulan Rp 2500 rupiah per pohon. Satu petani bisa menghasilkan uang sampai Rp 28 juta per hari, jadi pemerintah bayar.

Jadi kita bukan hanya oh ini pupuk, oh itu tidak mau tapi kita memberikn insenstif ada yang kita buat program itu kita bantu. Ada yang program ikan gitu ya, ya kita bantu kolamnya. Jadi ada yang mau ternak kita bantu. Kalau tidak ada ternak terus bawa surat ke kantor bupati atau apa itu tidak bisa, no way.

Tapi banyak ya pak yang kaya gitu?

Waktu saya sudah tidak. Tahun pertama saya masuk, iya. Tahun kedua saya cut.

Oh karena sudah tahu itu bapak meki pelit sekali itu, kaya gitu?

Bukan. Jadi kita ini kan harus independen. Ngapain dependen terus krena dependen otsus 20 tahun tidak bisa bergerak karena politisi hanya mencari pencitraan dengan cara cara membagi itu. Tetapi bagaimana kita membuat mereka bisa independen supaya hidup mereka itu bisa ditentukan oleh mereka sendiri. Ini yang kita gagal beeberapa waktu lalu, sekarang bisa mulai.

Mantan Bupati Paniai, Meki Fritz Nawipa saat berkunjung  ke Kantor Suara.com di Jakarta, Jumat (12/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Mantan Bupati Paniai, Meki Fritz Nawipa saat berkunjung ke Kantor Suara.com di Jakarta, Jumat (12/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Tapi menurut Pak Meki kalau dibandingkan lebih keras mana Pak Meki? Dunia pilot atau dunia politik?

Kalau pilot kan you harus atur sendiri, kalau di politik kan itu cukup cukup ini tapi tergantung. Kita harus setel hati kita, mindsetnya harus disetel. Jadi anda mereka biasa bilang ini abu-abu kita tidak pusing kalau Tuhan mau kasih, kasih sudah kalau tidak ya tidak apa apa. Sehingga kita tidak sakit hati itu makanya di politik perlu adanya suatu istilah itu sabar dalam hidup ini.

Papua Tengah ini kan hasil dari pemekaran gitu ya itu apakah ada perubahannya sebelum dan sesudah pemekaran?

Kalau kita pertama itu saya sih secara pribadi mau menyampaikan terima kasih ke pak presiden Jokowi dengan keputusan ini kami orang Papua dikasih privilege, jadi dari 2 provinsi menjadi 6 provinsi. Artinya percepatan pembangunan itu akan jalan. Yang penting tergantung kita sekarang siapa yang memimpinnya sehingga semua itu bisa terkonek.

Jadi sekarang ini saya melihat perubahan itu akan terjadi kan baru dua tahun ya, tidak bisa kita menilai. Tapi pergerakan orang mobilisasi orang itu sudah mulai jalan. Sudah mulai pelepasan tanah untuk membangun kantor gubernur. Bisnis pendapatan masyarakat mulai meningkat. Jadi kita sudah bisa lihat perlahan lahan dia sedang bergerak ke sana. Jadi ada perubahan. Ada perubahan.

Potensi di Papua ini luar biasa sekali gitu ya yang nggak semua orang tahu. Nah misalkan di Papua Tengah ini Pak Meki melihat ada potensi potensi apa saja gitu yang bisa muncul setelah adanya pemekaran gitu Pak?

Kalau saya sih Papua pasti ada potensi Papua Tengah tapi ini kan gubernur pertama jdi kalau ada orang yang berpikir sampai ke sana itu orang itu mungkin ambisi. Kita harus meletakan fondasi pertama itu. Jadi kenapa saya hanya satu periode audah mau maju jadi gubernur? Kalau sumber daya alam sih ada, tapi bagaimana kita meletakan fondasi SDM untuk 50 tahun ke depan, fondasi ekonomi 50 tahun ke depan dengan cara program KOTEKA kopi ternak yang ada pada masyarakat bagaimana dengan infrastruktur kita bangun konektivitasnya.

Bagaimana supaya orang itu bisa stabil dalam keamanan. Karena apapun yang kita bicara sumber daya alam, kalau tidak stabil itu tidak akan bisa. Jadi gubernur pertama di papua tengah dan provinsi provinsi di Papua yang baru mekar tujuan kita Satu kalau saya ya, bagaimana kita membangun fondasi. Fondasi yang kuat. Setelah orang Papua sudah siap, Papua Tengah sudah siap setelah infrastruktur sudah siap, konektivitas dan lain-lain baru kita membicarakan tentang bagaimana mengelola sumber daya alam yang ada, sehingga mereka merasa tuan di tanah mereka.

Kalau maju kan harus ada dukungan dari partai gitu ya sudah ada PAN, kemudian PBB, terus kalau PDIP belum pak ya?

Kalau PDIP kan sudah kasih saya surat tugas.

Berarti langkah selanjutnya adalah penjajakan nih, partai mana lagi nih yang mau dijajaki Bapak Meki nih?

Ya sementara ini kan berjuang, jadi partai partai juga tidak seperti dulu, sekarang mereka mau mendukung orang benar, sekarang dunia sudah terbuk orang bisa akses segala macam. Jadi Papua Tenagh itu kan kelihatan. Jadi ya kia lihat tapi partai hari ini (Jumat) saya akan dapat dari PPP.

Berarti sudah tiga atau masih ngobrol ngobrol nih sama PPP?

Kalau lihat ini kelihatannya 50 persen ini dari parlemen.

Wah udah tuh tiga partai mau apalagi pak? Tinggal maju sudah

Ya kita lihat ya namanya politik akn dinamis ya jadi kita tetap percaya bahwa kita ada di sini hanya karena rencana Tuhan, kita lihat ke depan seperti apa.

Pak Meki ini semisl nih ya kita aminkan dulu ya, jadi nih kan jadi gubernur pertama nih?

Iya

Apa mau lihat dari gubernur yang di provinsi lain atau gimana?

Oh nggak. Kita punya model sendiri, kita harus punya model sendiri yang baik kita ambil. Yang tidak baik kita perbaiki.

Jadi kita tidak mungkin sempurna kan, ya pasti kita butuh orang lain kita akan lihat dari tetangga, jadi saya pikir yang baik kita ambil yang tidak baik kita perbaiki supaya ke depan papua tenagh kita persiapkan kan 2045 Indonesia emas. Kita masih punya 20 tahun lagi untuk kejar lah, letakan fondasi yang bagus, kita bisa menggerakan dari seluruh sisi, pemberdayaan ekonomi rakyat sehingga orang konektivitas supaya mobilisasinya jalan, harga pangan kita kasih turun.

Bapak Meki sudah tahu lawannya siapa nanti?

Ya itu-itu saja, ya kita sudah tahu lah kekuatannya dimana dan kelemahannya dimana, saya penerbang masuk pengalaman saya sih saya menang besar inkamben di pemilihan parlemen di 2019 yang saya dukung selalu menang besar. Saya PKB 100 persen suara di DPR RI. Kali ini juga menang besar

Artinya bahwa ya kita sudah siap. Di Papua Tengah kan kelihatan, tidak bisa kita manipulasi. Sudah selesai. Dua daerah pemilihan umum enam daerah sistem noken

Enam daerah ini empat kabupaten saya, tiga lah. Tinggal mencari yang lain wakil, selesai. Kalau yang non Papua kan kita tinggal memberi jaminan artinya kita membuka lapangan kerja, keamanan stabil, ekonomi harus jalan, sekolah anak jalan. Semua selesai.

Ada tidak ilmu di duni pilot yang dimodifikasikan pas terjun ke dunia politik eh malah berhasil gitu ada nggak?

Kalau kita sih biasanya presisi ya jadi kalau keputusan keputusan yang kita ambil itu kan urusan dengan nyama. Contohnya di daerah pedalaman kita mau masuk angin bergeralk, ini kalau saya masuk bisa masuk sih tapi keluar susah, risikonya kita sudah tahu. Kalau awan besar terus tebing kalau saya masuk risikonya ini.

Jadi lebih akurat daripada politisi.

Kalau sudah kebiasaan akurat presisi terus masuk ke dunia politik yang begitu cair sekali itu gimana Pak Meki?

Ya kita kan kerja, kita kan akan tahu kadang-kadang kan miring kadang kadang gini kan, tapi di papua tengah ini kan siapa yang pegang sistem dia menang, kita sudah kerja dari tahun lalu

Seenggaknya sudah ada pemetaan dikit Pak Meki ya?

Ya kita berdoa supaya bisa jalan kita semua ini.

Pak Meki persiapannya sudah sejauh apa untuk maju pilgub Papua Tengah? Kalau dari istri mungkin ada pesan atau apa?

Ya istri saya sih selalu berdoa dan dia selalu bilang bapak maju saja.

Tidak ada kekhwatiran dari istri? Karena kan semakin tinggi anginnya akan semakin kencang gitu kan?

Oh kalau itu kan kita hadapi, istri sudah tahu memang harus begitu. Anak anak juga minta izin. Saya sampaikn ke mereka bahwa lima tahun terakhir ini bapak tidak ada waktu. Sekarang bapak mau dipercayakan menurut kamu gimana, bahkan anak saya yang perempuan sampaikan kalau orang baik seperti bapak tidak bisa jadi gubernur nanti penjahat lah yang akan menguasainya. Kita berdoa, saya berdoa setiap jam 5 agar bapak bisa maju.

Umur berapa Pak Meki anaknya?

Anak saya yang sekarang ini kan umur 14 tahun. Kita berdoa minta izin lagi di masyarkaat, ini bukan persoalan siapa jadi gubernur. Tapi bagaimana meletakan pondasi seperti itu, kalau pondasi rusak tidak bisa itu, kita menggusur orang setenagh mati, dari awal kita sudah tata karena ini provinsi baru.

Kadang kadang orang menjadi pejabat kan berpikir punya uang dia bisa beli orang, tetapi hal hal prinsipal bagaiman bisa berdyakan orang prang kecil itu dia lupakan, pada sat waktu berjalan ada ornag baru naik dan mau memperbaiki sistem yang rusak ini itu susah, contohnya di Jakarta kita mau gusur orang setengah mati.

Maka dari awal kita letakan yang baik, bagaimana suapa bisa dukung semua pihak yang punya subangsi dengan Papua Tengah.

Restu dari istri sudah ada bahkan didukung penuh oleh anak-anak. Dari pak meki sendiri senjatanya apa nih yang dipersiapkan untuk maju pilgub?

Iya kalau kita kan sudah tahu mau maju itu apa saja yang harus kita siapkan. Kita sudah siap lahir batin.

Setelah ini pak meki mungkin ada bisa dishare langkah langkah selanjutnya setelah ada penjajakan PAN, PPP terus tadi PPP, mungkin ada rencana ke depannya lagi?

Ya kan tinggal tunggu satu du apartai lagi keluarkan rekomendasi, sudah final. Tim saya di bawah sudah kerja di kampung atau desa kalau di sini ya, sudah jalan. Kita ada rembuk pemuda. Jadi anak anak muda kumpul kita mau sampaikn masa depan kamu lho, jadi milenial milejial itu kita akan panggil semua kita buat standup comedy begitu, terus ada acara-acara di Timika, kita mau bakar (semangat) mereka, kalau lupa hari ini masa depan kamu akan rusak ini sudah saatnya untuk kita sama sama membangun, kita kerja hari ini untuk masa depan anak-anak muda ini, ini sudah jalan

Pak Meki mungkin ada closing statement pesan Pak Meki untuk masyrakat Indoensia, Papua Tengah itu seperti apa?

Jadi dulu kita sebelum ke sini orang tua mengingatkan, di Jawa itu hati-hati, nanti orang bisa bunuh kamu. Nanti kalau orang dari sini ke sana, orang bilang Papua berbahaya kan gitu, kita juga disampaikan oleh orang tua saya, orang jawa itu jahat, jadi ini yang bagimana kita membuka tabir ini tidak semua yang kita dengar di media atau apa itu benar.

Papua Tengah ini kan sebenrnya sudah banyak orang mulai tahu karena banyak sumber daya alam yang luar biasa. Papua Tengah ini punya harapan hntuk bangsa dan negara ini. Maka itu kita berharap supaya bagimama Papua Tengah ini bisa maju menjadi model yang bagus, agar bisa dicontohi oleh teman-teman di provinsi lain.

Papua Tengah ini kan siap untuk menjadi berkat untuk orang banyak. jadi saya berharap Papua Tengah tidak bisa dilihat dengan Papua Tengah ini ada konflik, Papua Tengah ini berbahaya, atau Papua ini rusuh atau apa. Saya itu kalau di al kitab itu ada namanya petrus, harus dilihat dulu baru bisa dipercaya. Jadi kalau hanya dengar-dengar teman teman di seluruh Indonesia itu tidak akurat informasinya, jadi mari sama sama yang punya skill kita datang sama sama membangun Papua Tengah.

Besok 27 November itu di Papua Tengah akan ada pemilihan, akan menentukan gubernur pertama orang asli Papua Tengah yang akan meletakan pondasi yang baik, kita harapan papua tengah lebih maju dan lebih dikenal tidak hanya di Papua sendiri tapi juga di Indonesia dan dunia, saya pikir itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI