Hilma Hendriyani Bongkar Rahasia Hotel Berbintang Ciptakan 'Guest Experience' Tak Terlupakan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 16 Juli 2024 | 10:57 WIB
Hilma Hendriyani Bongkar Rahasia Hotel Berbintang Ciptakan 'Guest Experience' Tak Terlupakan
Director of Sales & Marketing THE TRIBRATA, Hotel & Convention Center (Sutasoma Hotel & The Opus Grand Ballroom), Hilma Hendriyani saat ditemui tim Suara.com di Jakarta, Jumat (28/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Akhirnya cobalah ke divisi sales di tahun 2003. Itulah pertama saya di sale, saya pegang event-event sales. Nah, dari situ belajar how to deali with client. Itu pengalaman yang beda dengan kayak kalau kita di frontliner, di resepsionis. Kalau di situ, tamunya sudah datang kita jelaskan kamarnya di sini, dapat fasilitas ini.

Pokoknya lebih ke tamu. Tapi kalau di sales kan saya berurusan dengan PIC atau yang booking kamarnya, bukan tamunya langsung. Jadi saya belajar cara dealing harga gimana, cara offering harga gimana, cara make a deal harganya sampai selesai gimana, terus baru nanti ketemu pas tamunya datang. Jadi lebih luas scope pekerjaannya.

Kembali ke soal dinamika industri perhotelan, kita baru aja keluar dari pandemi COVID-19 yang bisa dikatakan hampir mematikan bisnis perhotelan. Bisa Anda ceritakan bagaimana situasi saat itu, dan akhirnya adakah strategi untuk bisa tetap hidup saat pandemi Covid-19?

Pandemi itu sangat mematikan bagi industri perhotelan ya. Once pandemic comes, nobody prepared, nobody knows what happened. Kita bilang kayak kiamat kecil for everybody, specially untuk di perhotelan juga. Itu masa kelamnya di bidang pariwisata secara umum.

Ada PHK besar-besaran, ada yang masih bersyukur nggak di PHK tapi digaji setengah, ada juga yang cuma digaji ala kadarnya. Nah, during the pandemic, karena kita nobody prepared untuk facing that problem, nggak ada yang masuk perhotelan itu semua drop ya. Can you imagine, sama sekali nggak ada tamu yang datang.

Akhirnya hotel hanya bisa mengandalkan tamu yang ada, yang sudah in-house tapi karena lockdown mereka nggak bisa keluar, dan itu pun hanya beberapa saja, tamu-tamu asing yang nggak bisa keluar dan pulang ke negara asalnya akhirnya tinggal di hotel.

Thank God juga setelahnya, pemerintah mengeluarkan namanya repatriasi. Jadi semua tamu orang Indonesia ataupun orang asing yang datang dari luar negeri, mesti diisolasi dulu, dicek apakah positif atau tidak. Nah, itulah sumber pendapatan hotel pada saat itu. Seiring berjalannya waktu, PPKM berubah dari 14 hari, akhirnya turun jadi 7 hari, 4 hari, sampai 3 hari, akhirnya sampai sama sekali isolasi mandiri itu ditiadakan.

Alhamdulillah akhirnya pandemi selesai juga, bisnis mulai menggeliat. Tahun 2022, pada saat itu yang kita andalkan hanya dari government segmentation, jadi instansi pemerintahan yang sudah ngadain meeting, yang sudah ngadain acara. Untuk corporate sama sekali belum.

Akhirnya setelah pemerintahan menyatakan tidak ada lagi COVID-19 sebagai penyakit yang kayak flu biasa itu, baru perlahan-lahan corporate-nya mulai berdatangan.

Baca Juga: 30 Kelompok Seni Tampil dalam Mahakarya Sumbing, Kibarkan Sektor Ekonomi Pariwisata Magelang

Alhamdulillah, tahun 2023 pertengahan itu bisnis mulai menggeliat sangat cepat. Mungkin juga orang sudah capek di rumah terus. Setelah itu perlahan-lahan kembali normal sampai saat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI