Suara.com - Industri perhotelan merupakan salah satu bagian dari industri pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19, akibat adanya larangan untuk beraktivitas di luar rumah. Praktis, tidak ada tamu yang datang membuat industri perhotelan mengalami kerugian.
Director of Sales & Marketing THE TRIBRATA, Hotel & Convention Center (Sutasoma Hotel & The Opus Grand Ballroom), Hilma Hendriyani menceritakan bagaimana horornya pandemi Covid-19 bagi industri perhotelan.
"Itu masa kelamnya di bidang pariwisata secara umum. Ada PHK besar-besaran, ada yang masih bersyukur nggak di PHK tapi digaji setengah, ada juga yang cuma digaji ala kadarnya. Nah, during the pandemic, karena kita nobody prepared untuk facing that problem, nggak ada yang masuk perhotelan itu semua drop ya. Can you imagine, sama sekali nggak ada tamu yang datang," ujarnya kepada Suara.com, ditulis Selasa (16/7/2024).
Dengan pengalaman lebih dari 24 tahun di dunia perhotelan, Hilma memiliki pemahaman mendalam tentang dunia perhotelan. Ia menganggap kemunculan hotel murah tidak akan berpengaruh terhadap penurunan tamu bagi hotel berbintang.
Menurutnya, pengalaman yang didapat oleh pengunjung saat menginap di hotel kapsul dan hotel berbintang tentunya akan berbeda. Di hotel berbintang, pengunjung akan dilayani dengan berbagai macam service, fasilitas, serta akomodasi yang lebih baik.
![Director of Marketing and Sales Sutasoma Hotel - Tribrata Group, Hilma Hendriyani saat ditemui tim Suara.com di Jakarta, Jumat (28/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/06/28/34941-hilma-hendriyani-director-of-marketing-and-sales-sutasoma-hotel-tribrata-group-hilma-hendriyani.jpg)
"Hotel kapsul itu menurut saya bukan saingan. Saya rasa baik ya, karena masyarakat umum bisa punya lebih banyak pilihan. Jadinya mereka bisa tahu kalau di hotel kapsul begini experience-nya lebih dapat, kalau di hotel berbintang begini. Dan pada akhirnya itu ada marketnya masing-masing," terangnya lagi.
Simak wawancara eksklusif Suara.com dengan Hilma Hendriyani secara lengkap, berikut ini:
Bisa cerita sedikit latar belakang memulai karir di hospitality? Kan sebelumnya pramugari, apa yang mendorong untuk akhirnya pindah industri perhotelan?
Ya, saya dulu sebenarnya masuk ke pramugari nggak sengaja. Awalnya cuma temenin teman untuk daftar. Dulu kan ini ya, walk-in interview. Nah, pada waktu itu karena seharian jadi saya disuruh ikut, eh nggak tahunya tes dan kejadian masuk.
Baca Juga: 30 Kelompok Seni Tampil dalam Mahakarya Sumbing, Kibarkan Sektor Ekonomi Pariwisata Magelang
Nah, saat itu padahal saya masih kuliah jujur aja. Akhirnya ambilnya selama satu kontrak. Tapi my mom said, karena masih kuliah jadi harus balik.