Sudut Pandang Sosialita Dian Muljadi Soal Perempuan Masa Kini Hingga Beri Pesan ke Gen Z: Tetaplah Profesional dan Jujur

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:02 WIB
Sudut Pandang Sosialita Dian Muljadi Soal Perempuan Masa Kini Hingga Beri Pesan ke Gen Z: Tetaplah Profesional dan Jujur
Sosialitas Dian Muljadi. (Suara.com/Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dian Muljadi bukan hanya dikenal sebagai seorang pengusaha dan pebisnis perempuan yang sukses, Ia dianggap sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh di Indonesia. 

Meski demikian, ia terus berupaya agar setiap perempuan juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama seperti dirinya. Sebagai putri Kartini Muljadi, seorang pengacara ternama dan salah satu pemilik konglomerat tersukses di Indonesia, Dian membawa warisan yang kuat.

Dian Muljadi memiliki pengaruh besar di dunia mode dan pernah memegang posisi penting di industri media, termasuk mengawasi Harper’s Bazaar Indonesia, Bravacasa, Marie Claire, dan Elle Decoration. Sebelum itu, ia menjabat sebagai Managing Director di Mugi Rekso Abadi (MRA) Media.

Saat berbincang dengan Suara.com, Dian banyak memberikan pandangannya tentang perempuan saat ini sekaligus pesan terhadap generasi muda.

Baca Juga: Sebut Wanita Lebih Kejam Ketimbang Laki-laki, Komnas Perempuan Ultimatum Menkominfo Budi Arie Jaga Ucapan

Sosialitas Dian Muljadi. (Suara.com/Dini Afrianti)
Sosialitas Dian Muljadi. (Suara.com/Dini Afrianti)

"Menurut saya, perempuan di Indonesia sudah jauh lebih maju dan pintar. Kita tidak perlu lagi mengagungkan sosok Kartini, karena perempuan sekarang sudah menunjukkan banyak kemajuan," ujar Dian saat diwawancarai Suara.com beberapa waktu lalu. 

Seperti apa wawancara lengkapnya?  Berikut ini kutipan lengkapnya. 

Dari kacamata seorang Dian Muljadi, seperti apa kondisi perempuan Indonesia saat ini?

Menurut saya, perempuan di Indonesia sudah jauh lebih maju dan pintar. Kita tidak perlu lagi mengagungkan sosok Kartini, karena perempuan sekarang sudah menunjukkan banyak kemajuan.

Bahkan, banyak presenter perempuan yang lebih pintar daripada laki-laki. Ini bukan untuk meremehkan laki-laki, tetapi perempuan bekerja sangat keras dan memiliki banyak tanggung jawab, termasuk mengurus keluarga. Saya sangat terharu saat Hari Ibu, mendengar cerita bagaimana mereka bangga menjadi ibu dan meluangkan waktu untuk keluarga mereka. Perempuan memiliki semangat juang yang luar biasa.

Baca Juga: Workcation Idaman Gen Z, Ini 3 Destinasi ASEAN yang Bikin Produktif Bekerja

Sebagai pengusaha, apakah Anda percaya dengan anggapan bahwa perempuan tidak bisa produktif dibanding laki-laki?

Saya bisa bilang itu mitos. Saya telah bekerja sejak muda, dan meskipun ada waktu untuk haid dan melahirkan, itu hanya dibesar-besarkan. Pemerintah juga merencanakan cuti melahirkan selama empat bulan dan empat hari kerja seminggu.

Ini memang meringankan, terutama dengan empat hari work from home (WFH) khusus perempuan, tetapi tidak bisa diterapkan secara keseluruhan.

Bagaimana dengan perempuan single parent yang juga pekerja, apakah mereka bisa tetap produktif?

Menurut saya, perempuan single parent atau yang tidak punya anak seringkali lebih produktif dan mudah dihubungi. Mereka masih bisa menjawab pesan di atas jam 10 malam karena anak-anak mereka sudah tidur. Itu sangat mengagumkan. Jika dihubungi sebelumnya, mereka akan kerepotan karena anak-anak mereka belum tidur atau sedang belajar. Apalagi sekarang, sekolah sangat membutuhkan keterlibatan orang tua, sekitar 70-80%. Selalu ada program sekolah yang membutuhkan perhatian dan partisipasi orang tua.

Sebagai seorang ibu, bagaimana cara mengajarkan anak perempuan memilih pasangan agar tidak berbahaya (red flag)?

Menurut saya, zaman sekarang tidak perlu diajarkan secara langsung, karena anak-anak bisa mendapatkan pengetahuan dari YouTube atau sumber lainnya. Yang penting adalah kita, sebagai orang tua, memiliki hubungan yang terbuka dengan anak dan memahami karakter mereka. Saya sendiri punya cucu yang satu terbuka dan satu lagi sensitif.

Untuk yang sensitif, perhatian lebih pada kesehatan mentalnya sangat penting. Anak-anak sekarang pintar dan sudah tahu tentang pacaran yang merugikan. Kita hanya perlu memberikan pendekatan dan ajaran agama. Semua informasi sudah tersedia di masyarakat dan media sosial, jadi mereka sudah tahu banyak.

Sebagai seroang nenek, bagaimana cara agar anak cucu tetap dekat dengan Tuhan?

Setiap minggu, saya mengajak mereka ke sekolah Minggu karena saya seorang Kristen. Selain itu, saya juga meminta guru agama datang ke rumah seminggu sekali. Saya lebih khawatir pada laki-laki karena melawan nafsu dan tetap di jalan yang benar itu sulit. Jadi, dengan pendekatan agama secara rutin, saya berharap mereka tetap dekat dengan Tuhan.

Adakah pesan untuk perempuan muda agar sukses dari hasil karya sendiri?

Untuk Gen Z, kalian sudah banyak mengalami kemajuan, tetapi tetaplah profesional dan jujur. Jangan membuat konten yang menyesatkan atau rekayasa, karena itu bisa merugikan orang lain. Hati-hati dalam memilih rekan kerja atau influencer, pastikan mereka memiliki reputasi baik dan latar belakang yang jelas. Tetaplah fokus dan jangan menggampangkan pekerjaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI