Suara.com - Pengalaman belasan tahun Iwanto Hartojo di dunia hospitality diuji saat pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia. Pembatasan sosial berskala besar diterapkan pemerintah. Orang berhenti bepergian. Dunia perhotelan jadi salah satu sektor paling terdampak.
"Kami berusaha bertahan dengan kondisi minimal," ujar President Director of Best Western Hotels & Resorts Indonesia Iwanto Hartojo saat wawancara khusus bersama Suara.com beberapa waktu lalu.
Tapi, pagebluk yang melanda seluruh bangsa justru menguatkan daya lenting laki-laki 56 tahun itu. Ia berhasil keluar dari krisis. Hanya dalam dua tahun ke depan ia bahkan berhasil membalikkan keadaan. Keuntungan perusahaan yang dipimpinnya kembali menjulang.
Kini rencana ekspansi tengah di depan mata. Lantas, bagaimana cerita Iwanto Hartojo menahkodai salah satu jaringan hotel terbesar di Indonesia bertahan dan melalui krisis? Bagaimana pula ia berhasil membalikkan keadaan?
Berikut ini wawancara khusus Suara.com dengan President Director of Best Western Hotels & Resorts Indonesia Iwanto Hartojo selengkapnya.
Boleh tahukah Pak, kenapa tertarik di dunia perhotelan atau hospitality?
![Chief Executive Officer Best Western Indonesia, Iwanto Hartojo saat melakukan sesi wawancara dengan tim Suara.com di Jakarta, Senin (27/5/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2024/05/30/99916-ceo-best-western-indonesia-iwanto-hartojo.jpg)
Oh, saya tertarik karena dunia hospitality ini tantangannya jauh lebih besar. Dulu, background saya di penjualan, di sales, dengan FMCG ya waktu itu dengan Unilever dan Procter & Gamble. Kemudian saya pindah ke bangunan, developer. Terakhir, saya melihat dunia perhotelan ini tantangannya lebih luas. Setiap hari ada dinamika baru, urusan baru. Apalagi, sejak saya masuk sampai sekarang, perkembangan hotel sangat pesat. Hotel sekarang ini sudah jauh berbeda dengan zaman saya baru awal gabung di Best Western. Tantangan dari produk, manusia, bangunan, dan teknologi sangat menarik bagi saya.
Jadi saya merasakan tantangannya selain dari juga dengan produk, tantangan manusianya, tantangan dari segi bangunannya, dan juga teknologinya lagi belakangnya. Jadi, saya rasa apa yang saya pelajari waktu saya masih awal-awal dulu kepakai semua di sini.
Apa yang paling berbeda dari waktu awal masuk di perhotelan dengan sekarang?
Baca Juga: Teman Sekamar, Istri Witan Sulaeman dan Pacar Marselino Ferdinan Menginap di Hotel Mewah Qatar
Kalau dulu, hotel itu lebih tertutup. Kita bisa saja menetapkan harga berbeda untuk tamu yang berbeda tanpa ada yang tahu. Sekarang, semua sudah serba terbuka. Harga yang kita tawarkan kepada satu tamu akan diketahui tamu lain, dan mereka mengharapkan harga yang sama atau lebih rendah. Selain itu, sekarang kalau ada tamu yang marah, berita bisa menyebar kemana-mana. Jadi, tantangannya lebih berat dan lebih sulit.