Suara.com - Komika Sadana Agung belakangan mencuri perhatian publik karena aktingnya yang apik dalam film komedi horor Agak Laen.
Dalam film garapan sutradara Muhadkly Acho itu, Sadana Agung berperan sebagai Obet, seorang penjaga kebersihan di pasar malam yang bisu.
Meski dinobatkan sebagai film terlaris kedua sepanjang masa, Agak Laen sempat menuai kritik karena dianggap melakukan diskriminasi terhadap kaum difabel melalui karakter Obet.
Kritik tersebut disampaikan seorang pengguna platform X baru-baru ini.
Suara.com sempat mewawancara Sadana Agung terkait hal tersebut. Selain soal kritik kami juga bertanya terkait dampak yang terjadi usai film Agak Laen ditonton banyak orang.
Berikut perbincangan singkat kami dengan Sadana Agung.
Bagaimana tanggapan Anda atas kritik yang ramai di Twitter tentang film Agak Laen?

Kemarin sejujurnya saya juga ngelihat ya, ada ramainya di Twitter. Saya sendiri sebenarnya kan bukan yang diserang ya, karena kan saya pemerannya, ya. Mungkin concern-nya teman-teman lebih kepada positioning-nya si karakter si Obet ini.
Jujur saya sendiri awalnya ada kekhawatiran juga terhadap memerankan di Obet ini karena lebih kepada sebenarnya apakah bisa saya memerankan yang seperti ini, gitu.
Cuma ternyata Bang Acho membuat karakternya yang dari yang saya baca waktu reading dan sampai jadi film. Sosok Obet ini kan dibangun sebagai karakter yang baik, karakter yang jujur, yang ingin menyuarakan kebenaran dan yang lebih menyenangkan lagi meskipun dia punya kondisi spesial, yaitu punya keterbatasan dalam berbicara, karena Obet ini kan nggak tuli ya. Obet ini hanya bisunya aja. Tapi si teman-teman di Pasar Malam welcome ke Obet.