Karena artinya apa? Mau lawan money politics dengan money politics yang double kan nggak juga kan. Jadi intinya kita hanya menggiatkan aja jadi kita bekerja lebih keras kita berkeringat lebih banyak dari mereka ya itungannya gitu kita harus dua kali lipat bekerja karena memang dana kampanya kita tidak seperti mereka gitu ya dan juga kita juga tidak menggunakan alat-alat instrumen-instrumen kekuasaan untuk memenangkan seperti yang dicurigai oleh kita maupun oleh masyarakat itu dilakukan oleh pihak mereka Itu kan rasa ya, orang akan bilang, mungkin kalau saya ngomong begini nanti dari timnya paslon dua bilang, laporkan aja, laporkan. Itu Itu tadi kan soal-soal hukum, soal, ya kan, maksudnya, lah, kadang-kadang udah dilaporkan terus kalau Bawaslu sama polisinya nggak bertindak gimana? Berarti nggak melanggar, ya nggak gitu, ya kan, belum tentu juga, satu, ya kan, kan kadang-kadang juga kalau nggak melanggar aturan tertulis, Pak Jokowi bilang belum, apakah dia akan kampanye apa nggak?
Dia udah kampanye tiap hari kok, kemarin nongkrong sama anak-anak PSI, dikasih lihat sama orang, dia dari mobil RI 1 ada jari dua, iya kan, keluar, bahwa seluruh bilang itu bukan pelanggaran, ini gimana ya kita mau ngomong apa, jadi agak sulit ya, ini kan artinya yang bersangkutan juga harus bisa menahan diri siapapun itu, untuk tidak melanggar adab dan etika, dan harus tahu diri ketika dia menggunakan fasilitas negara yang melekat padanya, setiap detik itu semuanya harus dipertanggung jawabkan walaupun secara hukum dibilang nggak salah seorang presiden berkeliling dan lain-lain tapi kan ada adat dan etika dan ini lagi musim kampanye ya sebaiknya jangan ditunjukkan sementara jelas-jelas beberapa bulan lalu mengatakan tidak boleh memihak bupati, wali kota tidak boleh memihak sementara terus tahu-tahu Bobby sama istrinya joget, juga jadi campaigner untuk TKN ya itulah yang terjadi
Berarti lawannya juga sekarang selain paslon 02, paslon 01 dan juga penguasa dan itu bikin gerah ibu Mega nggak sih?
Sebenernya gini, pertanyaannya ibu Mega pasti gerah dong, kita pasti gerah semua, pasti nggak suka dengan situasi seperti ini. Tapi kan yang lebih penting kalau masyarakat suka nggak juga, apakah orang-orang biasa juga melihat ini suatu hal yang biasa dan diperbolehkan secara adep dan moral, tapi kan itu tadi, ya pastilah kita pasti marah, tapi gini, kembali lagi, kadang-kadang memang harus marah untuk bisa lebih semangat, kalau adem-ayem aja kan di bawah juga geraknya kurang mantap, kan kita bisa lihat di Jawa Tengah mereka bergeliat, Pak Jokowi berkeliling ternyata di jalan dipadati oleh manusia kerumunan orang yang mendukung Pak Ganjar, kalau adem-ayem aja kan itu nggak keluar tuh semangat-semangat itu, Seperti Pak Ganjar kan pernah bilang ketika dia diwawancara dulu sama Najwa Syihab yang dia menjadi tim sesnya Pak Jokowi, ketika Banteng itu kalau disenggol akan lebih mudah marah.
Tapi sebenarnya di internal gimana sih Bang? Ini Ini kan jadi pertanyaan juga buat masyarakat di rumah. Ya kita sebagai penonton sebenarnya memang tahu, paham. Ibarat kata kita lihat urusan rumah tangga selebritis, kita paham gitu. Tapi ini kita penasaran, ini sebenarnya hubungan Pak Jokowi dengan keluarga PDIP itu untuk saat ini ya?
Untuk saat ini tidak ada komunikasi yang saya tahu ya, kan saya juga nggak tahu pasti, tapi yang saya tahu gitu, yang saya tahu tidak ada komunikasi sama sekali dengan teman-teman di DPP, PDI Perjuangan, maupun Bu Mega, dan tokoh-tokoh lain.
Kapan terakhir bertemu?
Terakhir ketemu kan waktu rakernas ya di Kemayoran.

Berarti tidak ada komunikasi sama sekali dengan Bu Mega? Kemarin juga, ya, beberapa acara yang digelar PDIP juga beliau tidak hadir, terakhir di konser salah metal juga tidak ada karena sibuk bagi-bagi bahasa sosial mungkin ya di Jawa Barat ya Bang? Ibu Mega pernah menyampaikan isi hatinya nggak?
Nggak pernah. Yang disampaikan kalau saya pribadi yang mendengar apa yang disampaikan ke publik saja, yang pada rekaman-rekaman gitu, langsung ke pada kadur-kadurnya yang sama lah, saya taunya sama lah sama Anda, iya kan, apa yang pernah disampaikan beliau, enggak. Enggak,