Lalu bagaimana Dianna Dee sampai akhirnya terjun ke dunia musik dangdut?
Sebelum aku jadi penyanyi dangdut itu kan aku bernyanyi di TNI, di TNI itu kebanyakan mereka senang dengan lagu koplo.
Nah aku tuh senang dengan tantangan, job aku hampir setiap hari di TNI tuh dan mereka mintanya koplo. Sedangkan aku orang Manado nih, mau nyanyi lagu koplo kayak gimana.
Tapi aku senang belajar, aku lihat ‘oh ketika ada yang nyanyi lagu koplo, dangdut, semua pada joget’ di situ aku ada keinginan untuk menghibur dengan cara itu. Akhirnya ya sudah, aku nyanyi dance-dut dengan 'Tampol-tampol’, orang berjoget dan jadilah sebuah konsep hingga hari ini.
![Dianna Dee Starlight. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/02/10/30671-dianna-dee-starlight.jpg)
Kalau jargon "Tampol-tampol" awalnya muncul dari mana?
Jadi aku mau mengkolaborasikan si ‘Tampol-tampol’ ini dengan bernyanyi. Nah nggak mungkin dong aku nyanyi lagu pop yang elegan, tiba-tiba ‘Tampol-tampol’ kan nggak mungkin.
Jadi aku mikir gimana caranya si jargon ‘Tampol-tampol’ ini bisa masuk di konsep bernyanyiku ketika aku lagi show, oh ternyata di genre dance-dut. Jadilah si jargon ‘Tampol-tampol’ ini aku tampilkan di show, orang menerima. Jadi tambah laris lah aku.
Dari semua genre musik, mana yang paling disenangi Dianna Dee?
Semua genre aku senang, karena konsep aku kan senang menghibur ya. Jadi buat aku semua genre itu bagus.
Baca Juga: Dianna Dee Starlight Rilis Di Mana Jodohku, 11 Lagu Menyusul Dirangkum di Vinyl
Jadi kalau aku lagi di acara pop, elegan, aku bernyanyi secara elegan. Ketika ada permintaan aku harus bernyanyi ambyar sampai joget-joget, aku bisa.