Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha: Jangan Hanya Menangani Kasus, Tapi Bagaimana Kita Melakukan Pencegahan

Sabtu, 25 Februari 2023 | 07:57 WIB
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha: Jangan Hanya Menangani Kasus, Tapi Bagaimana Kita Melakukan Pencegahan
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha. [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ya, tentunya banyak sekali behind the scene story-nya yang memberikan tantangan bagi kita. Contohnya, Ukraina kita evakuasi. Pada saat itu, di kloter pertama kita sudah bisa memulangkan sekitar 83 warga negara kita, [kita] pulangkan dengan pesawat khusus ke Indonesia. Sebagian lain sudah kita keluarkan dari Ukraina menuju ke Polandia. Namun pada saat itu, masih ada 9 warga negara kita yang terjebak di Chernihiv, itu perbatasan antara Ukraina dan Belarusia. Chernihiv itu menjadi zona pertempuran, sehingga mereka terjebak di tengah-tengah pertempuran, dan itu diperlukan kesabaran, kehati-hatian dan kerja sama dari semua pihak untuk bisa mengeluarkan mereka dari zona perang tersebut.

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha. [Suara.com]
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha. [Suara.com]

Apa saja tantangan dalam upaya memulangkan WNI di daerah konflik?

Tentunya masalah keselamatan jiwa, karena kita betul-betul berada di zona perang. Jadi kalkulasi itu betul-betul harus tepat, sehingga kita bisa menyelamatkan warga negara kita dan tim penyelamat pun tetap aman.

Menurut Pak Judha, kapan yang paling berkesan saat memberikan perlindungan WNI?

Ya, tentunya di Ukraina. [Kalau] Yang sebelumnya di Kabul (Afghanistan). Waktu itu kita termasuk negara yang mengevakuasi warga negara kita, ketika Kabul jatuh ke tangan Taliban.

Saat ini apakah masih ada upaya untuk memulangkan WNI di daerah konflik?

Tentunya repatriasi ya, kalau tadi kan evakuasi, ketika dalam konteks konflik bersenjata. Walaupun di awal pandemi ketika Covid, sesuai dengan amanah yang memang negara wajib untuk menyelamatkan dan memindahkan [WNI] ke tempat yang aman.

Namun untuk kasus yang lain, kita juga melakukan repatriasi untuk warga negara. Contohnya yang terjadi Kamboja, banyak warga negara kita yang terjebak di sana, dieksploitasi, [mengalami] scam, yang bermoduskan menipu. Nah, itu pun kita lakukan lakukan langkah-langkah bekerja sama dengan pemerintah setempat, supaya mereka kita amankan, dan kita repatriasi ke Indonesia.

Harapan untuk apresiasi ini, apakah dengan penghargaan (misalnya) ini bisa memicu pihak-pihak baru untuk melindungi WNI di luar negeri?

Baca Juga: Dosen UII Ahmad Munasir Ditemukan di Amerika, Kemenlu: Keadaannya Selamat dan Sehat

Kami berharap dengan acara pemberian Hassan Wirajuda Award ini, bukan hanya sekadar memberikan apresiasi kepada insan-insan perlindungan, namun yang paling utama adalah bagaimana perlindungan yang sudah ditunjukkan oleh para penerima apresiasi dapat menginspirasi para pelaku perlindungan. Ini yang justru jadi titik berat dari kegiatan ini, yaitu bagaimana meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan. Karena kami yakin, isu perlindungan dan tantangan perlindungan semakin hari semakin kompleks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI