Karena produk healthy sebelum Lemonilo sudah ada, memang harganya mahal. Dan saat saya mengeluarkan Lemonilo bersama teman-teman saya, memang saat itu yang lebih mahal sudah banyak. Tapi standarnya juga harus kita jaga. Kalau standar dijaga itu juga cost. Makanya kita ingin produk healthy ini bisa dikonsumsi lebih banyak masyarakat Indonesia supaya bisa menjadi jembatan bagi lifestyle yang lebih sehat.
Masyarakat Indonesia masih fokus how to put food on the table, bagaimana Lemonilo mengubah mindset itu, karena berkaitan dengan ekonomi dan edukasi?
![Suasana kantor Lemonilo di Sentral Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/10/28/92922-lemonilo-kantor-lemonilo.jpg)
Sebenarnya kan kesehatan itu adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar. Karena indonesia ini angka kematian, salah satu penyebab utamanya adalah penyakit tidak menular. Dan penyakit tidak menular ini kaitannya dengan lifestyle, seperti jantung diabetes, hipertensi. Its a top of our government problems. Jadi kalau kita nggak mau hidup sehat, gak mau jaga, maka penyakit penyakit berkaitan dengan ketidak sehatan ini bisa menghampiri.
Pasti ada kita dengar, dia makan tidak sehat, tapi sejauh ini sehat-sehat aja tuh. Cuma di umur berapa. Berapa persen dari populasi kita yang begitu. The general population akan merasakan efek dari tidak sehat, cepat atau lambat. Jadi ini suatu hal yang tidak bisa ditawar. kalau sudah sakit kuratif pasti lebih mahal.
Dan kuratif ini kita ada BPJS dan sangat membebani pemerintah. Jadi dari Lemonilo sebagai pelaku usaha, pemerintah, masyarakat kita harus bertemu supaya kita bisa memperkenalkan hidup sehat, menjadi sesuatu yang lebih urgen. Waktu pandemi kemarin kami terbantu, makanya akselerasi kita lebih cepat. Karena health awareness sudah di situ. Nah sekarang dengan pandemi sudah relaksasi, bagaimana kita tetap ada di animo yang sama supaya tetap sehat. jangan sampai keluar dari pandemi Covid-19 selesai, penyakit lain datang lagi, akhirnya bedanya sama juga.
Jadi saya rasa awareness ini meningkatkan makanan yang lebih sehat bukan tugas Lemonilo semata, itu tugas kita bersama sebagai bangsa.
Tantangan paling sulit apa selama ini mengkampanyekan gaya hidup sehat?
![Suasana kantor Lemonilo di Sentral Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/10/28/74458-lemonilo-kantor-lemonilo.jpg)
Edukasi. Itu yang paling susah. karena kita unik sebagai manusia, urgent kalau sudah telat. Itu yang harus kita gali lagi, gimana supaya gak telat. Efek dari sakit sebenarnya dahsyat. Efek dari tidak melakukan healthy lifestyle kaya menanam, jadi sedikit sedikit, mungkin memang gak langsung terasa. Tapi orang yang menjalankan hidup sehat kelihatan dari kulitnya dari body shapenya, dari napasnya yang lebih bugar. Bisa gak dia naik tangga, kalau ibu bisa gak gendong dua anak. Itu kan hal-hal kecil yang taken for granted. Begitu kita switch ke hidup sehat, hal yang tadinya kita pikir oh ini biasa aja kok tiba tiba napasnya lebih enak. Jalan kaki lebih enak, jadi ada hal yang sangat signifikan terjadi pada hidup kita. Cuma masalahnya mengantarkan barangnya ke hidup sehat ini yang jadi tugas berat.
Lewat apa Lemonilo melakukan edukasi?
Baca Juga: Dubes Jepang Kanasugi Kenji: Rudal Korut Bisa Capai Kalimantan dan Merupakan Ancaman bagi Kawasan
Kita 360. Yang standar sosial media. Kita juga melakukan tv commercial, tv ads mungkin sudah sering lihat juga di TV. Dan kalau diperhatikan jenis adsnya Lemonilo enggak melulu tentang produk ya, iklan yang kemarin kemarin ada iklan yang fungsional. Misal kalau kita iklan di dalam sinetron itu kita pasti ada edukasi tentang hidup sehatnya. Jadi Lemonilo itu sebagai salah satu bentuk solusi, jadi kita pakai 60 persen untuk ngomongin lifestylenya. Jadi harus masif memang. Dan kita banyak terbantu dengan teman-teman selebritis, teman teman influencer yang peduli dengan cause Lemonilo dan mereka menyuarakan tentang pentingnya hidup sehat.