CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia dan Mimpi Mendemokratisasi Gaya Hidup Sehat Masyarakat Indonesia

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 04 November 2022 | 13:59 WIB
CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia dan Mimpi Mendemokratisasi Gaya Hidup Sehat Masyarakat Indonesia
Co-founder dan CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia saat ditemui tim Suara.com di Sentral Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mendemokratisasi gaya hidup sehat, bagi Shinta Nurfauzia bukan hanya jargon semata. Kalimat itu menjadi sebuah mimpi yang ia dan beberapa teman-temannya berusaha wujudkan lewat Lemonilo, sebuah start up yang fokus untuk mengubah gaya hidup di masyarakat Indonesia agar lebih sehat. 

Bahkan, Shinta Nurfauzia, yang punya gelar Master Hukum dari Harvard School nekat banting setir dan memberanikan diri menapaki langkah demi langkah membesarkan Lemonilo. Baginya menjadi seorang entrepreneur tak hanya sekadar bagaimana melipatgandakan keuntungan, tapi soal bagaiamana ia dan usahanya bisa memberikan dampak dan menghadirkan solusi bagi masyarakat luas. 

"Saya merasa dan saya percaya bahwa entrepreneurship itu memberikan solusi, itulah intisari dari melakukan usaha, dari melakukan kewirausahaan," kata Co-founder dan CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia saat wawancara eksklusif dengan Suara.com beberapa waktu lalu. 

"Entrepreneurship bagi saya bagaimana kita sehari - hari memberikan solusi ke masyarakat." 

Lantas, bagaimana cerita Shinta untuk mewujudkan mimpi mendemokratisasi gaya hidup sehat lewat Lemonilo? Berikut wawancara eksklusif selengkapnya. 

Co Founder dan CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia saat ditemui tim Suara.com di Sentral Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Co Founder dan CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia saat ditemui tim Suara.com di Sentral Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Di tahun 2016 saat Lemonilo berdiri, wacana soal healthy lifestyle belum semasif saat ini. Mengapa memutuskan mendirikan Lemonilo? 

Alasan mendirikan Lemonilo, kalau secara personal saya memang tertarik dengan healthy lifestyle. Karena keluarga saya justru cukup tidak sehat ya. Jadi saya tumbuh dengan pemahaman yang sangat rendah bagaimana semestinya gaya hidup yang sehat. Terlihat juga di hasilnya. Jadi keluarga saya memang ada keturunan diabetes. Jadi kakek juga meninggal karena diabetes nenek juga meninggal ada diabetes, paman dan ibu. Jadi memang tidak terlalu healthy. Mungkin seperti keluarga indonesia pada umumnya. 

Tapi itu mungkin yang membuat saya cukup tertantang untuk menjadi orang pertama yang seumur hidup terbebas dari penyakit diabetes di keluarga saya. Itu secara personal. 

Kalau secara kolektif saya dan dua Co-Founder saya, Ronald (Ronald Wijaya) dan Johanes (Johannes Ardiant), mereka juga ada reason personalnya. Tapi buat kita, yang penting itu kita pengen bantuin Indonesia. Harus apa nih supaya Indonesia bisa lebih produktif. Salah satunya yang harus dijagain, sekarang kita ada target untuk Indonesia emas, pastinya harus sehat. Kalau tidak sehat kita tidak mungkin bisa produktif. 

Baca Juga: Dubes Jepang Kanasugi Kenji: Rudal Korut Bisa Capai Kalimantan dan Merupakan Ancaman bagi Kawasan

Ngurusin hidup sehat bisa tentang orang sakit dibuat sehat, kuratif atau orang yang memang masih sehat, dibikin terus sehat, jadi preventif. Kita start dengan sebuah produk yang sifatnya kuratif yaitu Konsula, kemudian kita pivot ke Lemonilo yang ngurusin agar orang tetap menjadi hidup sehat. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI