Pemerintah Korut tampaknya belum akan berhenti melakukan uji coba rudal. Apakah Jepang sudah memulai komunikasi dengan negara lainnya di kawasan, termasuk untuk membahas adanya potensi perang?
Saya perlu menekankan bahwa diplomasi harus didahulukan, dan kami telah melayangkan protes keras melalui channel kami di Beijing. Selain itu, kami juga berkoordinasi ketat dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan, secara bilateral dan trilateral.
Juga, ketika membahas Korut, China memiliki pengaruh besar dalam perilaku Korut. Jadi kami juga berkomunikasi dengan China. Namun, seperti yang telah saya katakan, diplomasi harus menjadi yang utama, dan Jepang harus meningkatkan deterrence capabilities atau kemampuan pencegahan kami.
Akankah Jepang memanfaatkan momen G20 di Bali pada bulan depan sebagai kendaraan untuk membangun dan meningkatkan strategi diplomasi tersebut?
![Duta Besar Jepang Untuk Indonesia, Kanasugi Kenji saat melakukan sesi wawancara eksklusif dengan Suara.com di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/26/93052-duta-besar-jepang-untuk-indonesia-kanasugi-kenji-kanasugi-kenji.jpg)
Mungkin saja, tetapi G20 utamanya merupakan forum ekonomi, dan mayoritas subjek yang dibahas berfokus pada isu ekonomi. Akan tetapi, ketika Jepang memiliki kesempatan untuk memulai komunikasi bilateral, Perdana Menteri Fumio Kishida kemungkinan akan melakukan pertemuan dengan pemimpin G20 lainnya, dan isu terkait Korut mungkin saja menjadi salah satu topik diskusi.
Melihat gambaran yang lebih besar, saat ini tengah terjadi perang antara Rusia dan Ukraina. Selain itu, terdapat ancaman perang antara Korut dan negara lain di kawasan—yang semoga saja tidak terjadi. Bagaimana Anda melihat masa depan perdamaian global, mengingat adanya polarisasi di tingkat globat saat ini?
Seperti yang Anda katakan, dunia telah terbagi dan terpolarisasi. Di tengah kondisi ini, konferensi internasional seperti G20 menjadi forum yang penting untuk menyatukan seluruh pemimpin, sehingga mereka dapat berdiskusi secara serius.
G20 sendiri berfokus pada urusan ekonomi. Dan sebelum pertemuan G20, terdapat pertemuan ASEAN Summit di Kamboja, dan ada banyak pemimpin dunia yang hadir di sana.
Setelah G20, akan ada pertemuan APEC di Bangkok.
Baca Juga: Hadapi Perang di Musim Dingin, Jepang Janjikan Bantuan Pemanan untuk Ukraina
Dan dalam rangkaian pertemuan ini, kita tentunya berharap para pemimpin tidak hanya membahas isu-isu ekonomi tetapi juga isu politik dan strategis global serta berusaha mencari titik temu.