Ini pertanyaan yang sudah kita jawab berkali-kali, cuma anyway, sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali. Kenapa Tricks ini bisa ada di Garuda, sebenarnya hasil kerja sama kita dengan Aerofood satu tahun sebelum ada kerjasama dengan Kaesang. Jadi pada saat itu barang kita memang sudah ada di distribusikan ke aerofood, dan aerofood mendistribusikan ke pesawat pesawat garuda, jadi memang sudah berjalan.
Berjalannya waktu kita melihat, bahwa menarik bisa mengajak mas Kaesang untuk jadi brand ambassador kita, membantu kita dari segi branding. Nah dari sana kita engage dengan Kaesang , cuma nggak lama kita engage beritanya viral, ya agak terganggu dengan berita-berita ini, cuma kita ambil sisi positifnya orang jadi kenal dengan produk kita.
Kenapa memilih Kaesang sebagai brand ambassador?
Jadi kita juga perkembangan perusahaan mengalami pertumbuhan yang sangat besar dengan produk Tricks ini. Dan ini produk yang masih awal banget, dan kita lihat mas Kaesang ini merupakan pengusaha muda yang cukup tangguh. Dan mas Kaesang ini sangat identik dengan umkm. Ya kita juga sebenarnya berangkat umkm, walaupun sekarang sudah usaha terbuka, di sana kita melihat suatu kesamaan dan spiriti yang sama makanya kita memilih mas Kaesang sebagai brand ambassador.
![CEO Tays Bakers Alexander Anwar saat melakukan Sesi wawancara eksklusif dengan tim Suara.com di Kawasan Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/10/18/99222-ceo-tays-bakers-alexander-anwar.jpg)
Bagaimana kemudian mengelola krisis pada saat itu?
Saya tidak menganggap itu sebagai krisis ya, sebab faktanya kita punya timelinenya benar, tidak ada hubungannya sama sekali, jadi kebenaran akan terbukti. Kita punya cerita memang kita tidak ada, jadi apa yang diceritakan di media tidak benar. Dan setelah satu minggu juga sudah mereda dan karena memang tidak ada seperti itu. Dan malah kita ada supply ke Aerofood malah kita lagi disuplai untuk pesawat Emirates. Jadi kita punya distribusi jadi lebih baik sih.
Tays Bakers sudah diimpor ke sejumlah negara di Asia Tenggara bahkan Amerika, bagaimana menjangkau pasar itu?
Itu hasil kerja keras kita bertahun-tahun, memang pada 2008 kita mencoba melakukan ekspor, saya masih ingat kita ikut pameran di Singapura itu FHA Food Hotel Asia pada tahun 2008, ya kita banyak pengunjung tanya, dan pada saat itu saya pikir cuma satu kali transaksi selama tiga hari pameran.
Tapi kita gak sampai di situ saja sih. Kita lihat banyak orang yang datang, jadi kita berlanjut pola itu, tapi setelah beberapa kita pameran, orang mulai kenal, in datang lagi dan datang lagi. Jadi customer melihat kita. Dan pada 2010 kita balik lagi ke FHA dan baru di sana kita baru dapat pembeli. Memang butuh effort dan ketekunan.
Baca Juga: Erwin Aksa: Problem Mendasar Kita Saat Ini adalah Pendidikan, Berikutnya Ekonomi
Ada rahasia khusus gak selain lewat pameran-pameran itu?