Karena mirip itu, situasi ini justru menguntungkan saya. Saya tidak perlu keluar banyak keringat atau usaha untuk lawan yang satu ini, tak perlu mengeluarkan energi yang semestinya tak perlu saya keluarkan.
Soal strategi Anda melawan petinju Thailand ini, ada strategi khusus?
Kalau untuk ini, saya pikir fleksibel dan adaptif saja. Lihat situasinya di ring bagaimana nanti.
Intinya saya dan tim kepelatihan sudah menyiapkan plan A, plan B, plan C. Tinggal bagaimana kepintaran kita, bagaimana power kita, kekuatan tubuh kita, bagaimana kebesaran hati kita, bagaimana konsistensi kita. Lawan juga pasti berpikir sama.
Anda terakhir kali menang knockout (KO) pada April 2018 saat mengkanvaskan Pavel Malikov di Rusia untuk gelar WBO Inter-Continental Lightweight. Apa target Anda kali ini? KO, atau hanya menang TKO saja?
Target saya, jujur saja saya merindukan kemenangan KO. Inginnya sih di bawah 10 ronde (dari pertandingan 12 ronde), mudah-mudahan bisa ya. Saya minta doanya.
Sebegitu pedenya Anda bisa menang KO?
Saya tahu reputasi dia, sangat-sangat baik, bahkan lebih baik dari saya. Tapi saya ingin menunjukkan kekuatan saya, sebagaimana persiapan saya juga, saya kira maksimal. Ya, walaupun belum ada jaminan tentunya saya bisa menang atau menang KO.
Tapi sekali lagi, dengan kerja keras dan profesionalitas saya sebagai atlet, saya optimis bisa menang.
Baca Juga: Daud Yordan Terus Tingkatkan Latihan Jelang Tanding Lawan Panya Uthok
Anda beberapa waktu lalu terpapar COVID-19, adakah pengaruhnya pada kondisi Anda saat ini?