Ide ini saya dapatkan setelah mengikuti diskusi dengan teman-teman media, dan kebetulan waktu mahasiswa saya aktif di pers kampus jadi ada gambaranlah, jadi dengan cara itu kita mengatahui hari ini KPU diberitakan tentang apa.
Misalnya ada berita tentang hari atau tanggal pemungutan suara, ada juga masukan ke KPU yang kita bisa cermati disitu tentang hal penting dari berbagai pihak yang mengharapkan KPU untuk menindaklanjuti, dan ada juga yang sepertinya harus diluruskan.
Jika ada terkait fakta-fakta yang perlu dikonfirmasi ke KPU, ya KPU menyampaikan data sebagai otoritas di bidang kepemiluan tentu itu akan membantu, kita bisa sandingkan dengan informasi yang beredar, apakah memang sudah sesuai atau memang sebaliknya.
Pada prinsipnya KPU menaruh atensi yang sangat besar terhadap masalah ini, karena saya meyakini kalau aspek teknis meski sering disampaikan sangat kompleks, tapi sejauh yang saya tahu belum pernah ada Pemilu atau Pilkada yang tidak bisa terselenggara karena kendala teknis, tinggal meningkatkan tata kelola, gagasan dan lebih berpihak pada pelayanan masyarakat penggunaan hak pilih dan hak untuk dipilih.
Soal Desa Peduli Pemilu, bagaimana kaitannya dalam upaya menangkal hoaks dengan keterbatasan literasi dan infrastruktur di desa?
Ya, itu berdasarkan evaluasi yang kami lakukan, Indonesia ini kan sangat luas, aspek geografi, iklim cuaca dan lain sebagainya, jadi pada prinsipnya tentang Program Desa Peduli Pemilu ini kan bagaiman mendekatkan KPU dengan komunitas lokal.
Jadi kehidupan sosial itu satuan terkecilnya kan desa, kampung atau kelurahan ya, bahkan itu sudah ada jauh sebelum kota atau bahkan negara, jadi pemilih ada di situ, kandidat ada di situ, seni-budaya, kearifan lokal, peradaban ada disitu, termasuk wacana tentang kehidupan sosial modern juga tumbuh di desa dengan kemajuan media sosial sekarang.
Memang ada beberapa metode yang secara daring dengan memanfaatkan IT sebagaimana di kota-kota modern dan ini sudah kemudian menjangkau sebagian wilayah Indonesia, ada juga daerah-daerah terpencil, terluar, dan lain sebagainya.
Dengan program ini diharapkan KPU semakin dengan masyarakat dan kami selain menyiapkan modul kami juga melakukan sejumlah webinar seri, kemudian kami juga melakukan pelatihan untuk fasilitatornya.
Baca Juga: Ketua Umum PPAD Doni Monardo: Purnawirawan Bisa Jadi Wirausahawan Sekaligus Pahlawan
Jadi teman-teman KPU provisi/kab/kota bisa dilatih. Jadi ada standar yang dirumuskan KPU, tapi bagaimana mereka mengkomunikasikan dengan cara dan bahasa yang bisa dipahami masyarakat, itu juga sudah didorong pada teman-teman di daerah.