Ketua Umum PPAD Doni Monardo: Purnawirawan Bisa Jadi Wirausahawan Sekaligus Pahlawan

Rabu, 09 Februari 2022 | 07:37 WIB
Ketua Umum PPAD Doni Monardo: Purnawirawan Bisa Jadi Wirausahawan Sekaligus Pahlawan
Ketua Umum PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI AD) Letjen TNI (Purn) Doni Monardo. [Suara.com / Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bertempat di Gedung AH Nasution, Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Selasa (8/2/2022), sebuah acara khusus diikuti oleh sejumlah besar purnawirawan TNI AD yang berkesempatan hadir. Mengikuti protokol kesehatan ketat, acara utama hari itu adalah Pengukuhan Letjen TNI (Purn) Doni Monardo selaku Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) berikut para pengurus untuk masa bakti 2021-2026.

Doni Monardo yang sebelum ini dikenal luas terutama sebagai Ketua Satgas Penanganan Pandemi Covid-19 (Satgas Covid-19) selain juga saat itu menjabat Kepala BNPB, menerima tugas barunya ini dengan serius sekaligus tekad untuk mengembangkan potensi PPAD sebaik-baiknya. Sehubungan dengan itu pulalah, di hari yang sama sebuah Nota Kesepahaman segera ditandatanganinya yaitu dalam rangka kerja sama kewirausahaan di bidang investasi dan pertambangan antara PPAD dengan PT Harvest Capital International.

Berbicara dalam sebuah kesempatan khusus dengan Suara.com, lebih jauh, mantan Sekjen Wantannas yang pernah juga menjabat Danjen Kopassus ini pun menyampaikan visi, sekaligus bayangan program dan rencana pengembangan yang hendak diupayakannya bersama PPAD. Berikut petikan wawancara dengan Doni Monardo:

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin: Omicron Tidak Seperti Delta, Strateginya Sedikit Beda, Puncaknya Mungkin Sebulan Lagi

Selamat siang, Pak Doni. Assalammualaikum!

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Sebelumnya kami mau mengucapkan selamat atas pelantikan menjadi Ketua Umum PPAD, setelah secara aklamasi terpilih di Munas IV yang digelar pada 2021. Pak Doni ini kan sudah terjun ke dunia militer sejak 1985 ya, terus memutuskan untuk pensiun..?

Bukan memutuskan pensiun, memang sudah waktunya pensiun.

Oh, iya. Dan sekarang ketika sudah pensiun, disuruh lagi jadi ketua. Perasaannya gimana nih, Pak?

Baca Juga: Plt Dirjen Kesmas Kemenkes Kartini Rustandi: Kejar Anak Belum Imunisasi Rutin, Kita Sweeping!

Ya, awal mulanya saya juga berusaha untuk minta waktu cukup lama beberapa bulan saya mencoba untuk menyiapkan apakah saya memilih apa tidak. Nah, selama periode menunggu jawaban dari saya kepada waktu itu yang menawarkan lah ketua lama bapak Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri saya berkonsultasi dengan sejumlah teman-teman saya dan semuanya mengatakan bapak terima saja agar ini adalah bagian daripada pengabdian dan perjuangan lebih lanjut setelah tidak lagi menjadi prajurit TNI itu. Jadi pada akhirnya saya memilih menerima itu.

Orang di rumah pada protes gak tuh, Pak? Sudah pensiun tapi kerjaan tetap banyak...

Ya, awalnya seperti itu keluarga sempat memberikan pandangan kepada saya. Udah pensiun, nikmatin-lah pensiun, ngapain lagi kerja. Gitu, kan.

Tapi pada akhirnya saya tidak bisa menolak karena permintaan dan juga dorongan dari teman-teman saya untuk bisa menerima. Kemudian di luar itu juga sejumlah senior menyampaikan pesan kepada saya bahwa ada satu hal yang selama ini mungkin kurang begitu mendapatkan perhatian dari apa namanya organisasi yang berhubungan dengan kesejahteraan.

Kita semua tahu, begitu pensiun gaji seorang purnawirawan itu antara 4 sampai 6 juta rupiah dari pangkat yang paling rendah sampai pangkat yang lebih tinggi. Dan tentunya uang segitu tidak cukup untuk menghidupi keluarga, ya, dengan segala kebutuhan yang tentunya juga cukup tinggi, ya.

Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jendral TNI Dudung Abdurachman (keempat kiri) bersama Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Letjen TNI (Purn.) Doni Munardo (keempat kanan) dan Direktur PT. Harvest Capital International Kelik Irwantono (kedua kiri) berfoto bersama usai menandatangani MoU kerjasama kewirausahaan di bidang investasi dan pertambangan di Markas Besar (Mabes) TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (8/2/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (keempat kiri) bersama Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Letjen TNI (Purn) Doni Munardo (keempat kanan) saat foto bersama usai menandatangani MoU kerja sama kewirausahaan di bidang investasi dan pertambangan dengan PT Harvest Capital International di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (8/2/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Nah, di situlah saya mencoba untuk menjabarkan permintaan dari beberapa senior agar PPAD bisa mengurusi mereka yang memerlukan bantuan. Termasuk juga yang masih menempati rumah-rumah dinas di asrama-asrama militer.

Nah, ide untuk pendekatan kesejahteraan ini sebenarnya sudah mulai saya lakukan ketika saya menjadi Panglima Kodam di wilayah Maluku dan Maluku Utara. Ada konflik, ada gesekan antara kelompok masyarakat dan alhamdulillah sebagian besar bisa selesai dengan pendekatan kesejahteraan.

Sebelum lanjut lebih jauh, boleh diterangkan kembali Pak Doni, PPAD itu apa sih dan kegiatannya apa saja selama ini?

Organisasi yang membawahi atau mengorganisir pensiunan TNI AD. Nah kegiatannya lebih banyak pada kegiatan sosial. Sebagian dari pengurus juga ada yang menjadi bagian dari partai politik. Nah, ketika kami sudah dipilih secara aklamasi pada 14 Desember tahun lalu 2021, kami sepakat bahwa kita fokus untuk urusan kesejahteraan. Karena lembaga politik sudah ada, ada partai politik, kita bicara ideologi dan konstitusi itu juga sudah ada, ya, jadi kita ingin agar hal-hal yang berhubungan dengan postpriority ini menjadi fokus kita ke depan.

Dan mengelola sumber daya yang ada di daerah itu menurut saya sesuatu yang sangat mulia. Karena banyak produk-produk alam kita, hasil alam, hasil pertanian itu pada akhirnya tidak bisa dinikmati oleh para petani dan juga nelayan.

Saya berkunjung ke beberapa daerah, nelayan kita itu kadangkala panen dengan jumlah yang sangat besar tetapi ikannya tidak bisa dijual ya akhirnya mohon maaf jadi sia-sia.

Nah, lewat pelatihan atau kerja sama perbankan, kerja sama dengan perusahaan lainnya, kita bisa mendorong untuk produk-produk mentah ini menjadi barang jadi, ya paling tidak setengah jadi. Sehingga punya nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Contoh misalnya, ya, ikan tuna. Itu kalau misalkan lagi panen jumlahnya besar sekali dan masyarakat nelayan itu tidak semuanya memahami bahwa ikan tuna itu kalau dikelola, dimanfaatkan itu bisa menjadi ikan kaleng dan teknologi yang tidak terlalu tinggi itu bisa dimanfaatkan.

Apalagi ada desa, ya, nah, ini tugas kami ke depan adalah memfasilitasi agar para nelayan ini mendapatkan pelatihan dan hasilnya itu bisa ditawarkan lewat e-commerce.

Ada sejumlah e-commerce sudah mencoba untuk bekerja sama dengan PPAD dan ketika pemasarannya nanti lewat ecommerce maka pasar akan lebih besar terbuka termasuk juga ke depan bagaimana PPAD bisa membantu menjembatani dengan travel-travel untuk kegiatan umrah, haji yang jumlahnya sangat banyak.

Sehingga makan-makanan lokal kita yang berasal dari nelayan, dari warga masyarakat itu bisa dimanfaatkan oleh para jemaah umrah, haji dan ini saling menguntungkan di banyak hal.

Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Letjen TNI (Purn.) Doni Munardo saat penandatanganan MoU dengan PT. Harvest Capital International terkait kerjasama kewirausahaan di bidang investasi dan pertambangan di Markas Besar (Mabes) TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (8/2/2022). [Suara.com/Alfian Winanto].
Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Letjen TNI (Purn) Doni Munardo saat penandatanganan MoU dengan PT Harvest Capital International di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (8/2/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Termasuk juga produk-produk yang berhubungan dengan atsiri, aromaterapi itu banyak bahan baku dari negara kita yang selama ini dijual ke luar negeri dengan bentuk mentah dan kita mendorong mempertemukan dengan para pakar, dengan ahli-ahli di bidang atsiri yang ini bisa dikelola menjadi produk yang lebih bernilai tinggi, ya. Bisa diekspor ke Eropa, Amerika, dan Asia Timur dan bisa menjadi bahan parfum, bisa menjadi bahan untuk farmasi dan juga untuk kosmetik, begitu banyak, ya, potensi yang bisa kita kembangkan.

Berarti nanti ke depannya para purnawirawan ini dilatih sebagai entrepreneur?

Ya, harus mendapatkan pelatihan. Jadi ada yang sudah jalan dengan kegiatan dunia usahanya, sudah jalan. Nah, kita minta mereka membina atau menjadi orangtua angkat bagi purnawirawan yang belum.

Nah, kemudian kita juga sudah menyampaikan pesan kepada pimpinan angkatan darat bahwa mereka akan pensiun 1-2 tahun dan itu disiapkan untuk belajar tentang kewirausahaan. Sehingga ketika mereka pensiun mereka sudah tidak kagok lagi dan mereka bisa start dengan pilihan dunia usaha yang diinginkan.

Artinya, sudah belajar dari sekarang ya, Pak?

Betul.

Kalau menurut kacamata Pak Doni, bagaimana kondisi kesejahteraan para purnawirawan saat ini?

Masih banyak yang tenaga pikirannya masih sangat... apa namanya, masih sangat baik, ya, relatif masih muda, ya. Pensiun untuk bintara tamtama itu 53 tahun, relatif masih produktif.

Nah kita mendorong mereka untuk bisa mencari sebuah cara agar bisa menghidupi dirinya agar sejahtera dan juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Sedangkan yang perwira itu usia pensiun 58 tahun dan tetap itu juga masih cukup energik, masih punya potensi untuk berkarya kepada negara, kepada bangsa lewat dunia usaha.

Nah, kalau ini semua bisa bergerak, PPAD para purnawirawan bisa membantu menjembatani apa namanya... pemerintah daerah, pemerintah pusat, ada hambatan mungkin di lapangan, ya, bisa bekerja sama, kita carikan solusi yang baik, maka kita yakin ekonomi Indonesia 4-5 tahun yang datang akan lebih maju.

Ya, karena jumlah PPAD ini mencapai ratusan ribu orang.

Se-Indonesia berarti?

Iya, se-Indonesia. Jadi hampir 200 ribu orang. Nah, kalau ini diberdayakan, tadi sudah ada pembicaraan dengan bank, perbankan, dengan Kadin kamar dagang dan industri Indonesia dan juga sejumlah pihak lainnya, ya, BUMN juga.

Para pengurus dan anggota PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI AD) sekaligus undangan yang hadir di acara pengukuhan, Selasa (8/2/2022) di Mabes TNI AD, Jakarta. [Suara.com / Alfian Winanto]
Para pengurus dan anggota PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI AD) sekaligus undangan yang hadir di acara pengukuhan, Selasa (8/2/2022) di Mabes TNI AD, Jakarta. [Suara.com / Alfian Winanto]

Ini sebuah kekuatan yang dahsyat, ya. Kenapa? Setelah pensiun waktunya kan relatif banyak, ya, nah ini jangan sampai waktu yang ada itu jadi sia-sia karena tidak diberikan kesempatan untuk mengelola sebuah program di wirausaha.

Pak Doni sempat menjadi ketua Satgas Penanganan Covid-19. Bagaimana melihat pemerintah saat ini ketika tengah dilanda Omicron?

Ya, pemerintah sudah sangat baik, ya. Jadi kerja kerja Bapak Presiden selaku pimpinan yang mengendalikan Covid-19 di Tanah Air dibantu dengan sejumlah menteri, Panglima TNI dan Kapolri, kita harus bersyukur bahwa angka kematian kita relatif jauh lebih rendah dibandingkan di banyak negara, Amerika kemudian Eropa dan beberapa negara lainnya.

Memang Covid-19 ini sulit ya. Ketika wabah ini sudah masuk, maka pengendaliannya akan sulit. Tetapi kerja sama pemerintah dan seluruh komponen dibantu TNI dan Polri serta sejumlah pihak lainnya ini bisa menekan, ya, bisa mengurangi resiko. Jadi kita harus bekerja keras bagaimana supaya resiko yang terjadi tuh sekecil mungkin, ya.

Pemerintah tidak mungkin melakukan lockdown atau pembatasan total. Lockdown itu adalah karantina wilayah. Artinya kalau karantina wilayah pemerintah harus mengeluarkan biaya kebutuhan hidup untuk masyarakat dan itu enggak mungkin terjadi.

Yang kedua kita juga harus sadar bahwa tidak semua masyarakat kita ini menerima gaji bulanan, ya, mereka harus bekerja hari ini untuk makan hari ini dan besok. Ya, bisa dibayangkan kalau mereka tidak boleh beraktivitas sama sekali jadi kombinas antara pendekatan kesehatan dengan pendekatan di bidang ekonomi harus paralel, dua-duanya harus jalan tidak boleh terpapar Covid-19, tidak boleh terkapar PHK. Karena kalau terkapar PHK pun nanti enggak punya biaya untuk menghidupi keluarga, tidak punya kemampuan untuk membeli vitamin dan protein untuk kesehatan, dampaknya akan lebih fatal lagi.

Pesan untuk seluruh purnawirawan (anggota) PPAD?

Ya, purnawirawan angkatan darat di mana pun berada, mari kita bekerja sama dengan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, akademisi, lembaga pendidikan, dunia usaha dan juga semua komunitas dan juga media di mana kita menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam pembangunan bangsa di bidang ekonomi.

Bangsa yang kuat adalah bangsa yang ekonominya kuat, bangsa yang rakyatnya sejahtera. Dan kita baru bisa sejahtera, baru ekonomi kita kuat kalau kita ada program di bidang wirausahawan. Jangan biarkan potensi yang ada ini terlalui atau terlewatkan begitu saja.

Dan bapak-ibu para purnawirawan, apabila Anda mampu menciptakan lapangan kerja apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, maka saya katakan Anda adalah bagian daripada pahlawan-pahlawan yang bisa membantu masyarakat dan bangsa Indonesia sehingga bisa ke luar dari kesulitan khususnya selama pandemi Covid-19 sekarang ini. Demikian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI