Level proteksi di antibodi saat ini kuat tidak?
Memang kita sudah lakukan serosurvey dengan FKM UI, 86 persen rakyat Indonesia sudah ada antibodi. Nah, artinya tubuh kita bisa kenali virus ini masuk, bisa identifikasi, melawan dan membunuh.
Kalau 86,6 persen ada perlindungan ini yang bisa kenali virusnya, pasukannya perangi virus sudah ada di 86 persen populasi. Kalau tertular kemungkinan besar bisa sembuh.
Antibodi bisa dibentuk dari vaksinasi dan infeksi. Desember ini masih ada 40 persen rakyat dapat dari infeksi.
Orang Indonesia sudah cukup terlindungi, bisa memerangi musuh kalau masuk. (Tapi) Daripada perang bisa menang-kalah, lebih baik ya, protokol kesehatan; kenakan masker, tidak usah ke luar kota, kerja dari rumah aja, lebih baik menghindari. Kalau tak terhindar, tubuh sudah siap.
Februari diprediksi jadi puncak Omicron, apa saja indikator situasi emergency gelombang ketiga?
Ciri-cirinya naik tinggi, hospitality dan fatal rendah. Kita buat sedikit adjustment, kita akan fokus ke hospitality. Jadi yang kena 7.000 per hari kita lihat yang masuk dan yang butuh perawatan.
Kalau positif dan tidak ada gejala kita bujuk di rumah saja.
Jadi akan pakai patokannya kedaruratan, lebih melihat faktor rumah sakit. Akan didiskusikan juga ke Pak Luhut dan Pak Airlangga.
Baca Juga: Plt Dirjen Kesmas Kemenkes Kartini Rustandi: Kejar Anak Belum Imunisasi Rutin, Kita Sweeping!
Kalau ditanya kapan naiknya, bagaimana, sudah ada beberapa model. Tapi pengalaman tahun lalu tidak ada yang tepat.