Jadi masalah utama kesehatan kita di RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) adalah angka kematian ibu yang masih tinggi, dan itu kebanyakan terjadi di fasilitas kesehatan.
Kenapa begitu? Karena kita terlambat merujuk di fasilitas kesehatan. Supaya tidak terlambat merujuk, maka identifikasi kalau ada kelainan pada saat kehamilan itu menjadi sangat penting.
Bagaimana mengidentifikasi pada saat kehamilan? Salah satunya adalah dengan menggunakan alat. Alat itu adalah USG.
Nanti kita sedang melakukan program untuk mendistribusikan USG ke Puskesmas di Indonesia.
USG tersebut akan dilakukan oleh dokter yang ada di Puskesmas, sehingga kalau ada kelainan pada saat kehamilan maka cepat dirujuk, dan cepat ditangani oleh Dokter Obgyn atau Dokter Kebidanan.
Sehingga nanti rujukannya tidak terlambat pasien sudah direncanakan dari awal, ini yang bisa lahir di puskesmas, ini yang lahir di rumah sakit karena kita sudah menggunakan USG untuk mengidentifikasi (masalah kehamilan) tersebut.
Untuk USG di seluruh Puskesmas ini, adakah daerah yang jadi target khusus yang perlu jadi perhatian?
Semua daerah puskesmas, kita sudah launching sekitar 200 USG sudah didistribusikan.
Mungkin sekarang kita sudah ada 2.800 USG yang didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Baca Juga: Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi: PPKM Diperketat Lagi pun, Saya Yakin Warga Kami Siap
Lalu, salah satu masalah Indonesia adalah stunting yang masih tinggi, dan Kampung GERMAS bisa jadi salah satu solusinya. Benarkah begitu Pak Wamenkes Dante?