Di WGS kita hanya punya 12 laboratorium, mungkin akan nambah menjadi 14 laboratorium.
Laboratorium WGS kita dinilai lambat bekerja, bagaimana cara mengatasinya, Pak?
Supaya ini bisa akselerasi lebih cepat. Kita akan melakukan metode baru dengan menggunakan PCR khusus, yang namanya S-gene target failure (SGTF), yang akan mendeteksi menggunakan PCR dengan menentukan probable Omicron.
Fungsinya untuk mengetahui posisi khusus squencing DNA dan RNA, di mana tempat khusus, yang mana bisa mengidentifikasi itu sudah kita kembangkan.
Dan kita sudah punya 30 kit, untuk per satu kit berisi 124. Kita punya 3000 lebih kit yang akan mengidentifikasi Omicron dengan cara bukan WGS tapi dengan RNA.
Fokus diterapkan dimana alat PCR khusus itu, Pak?
Diutamakan pintu masuk negara di Bandara Soekarno Hatta, kemudian e-ticketing dan bandara lainnya, kita melakukan metode SGTF tersebut.
Selain itu Pak, vaksin booster juga disebut-sebut bisa melindungi masyarakat dari varian Omicron, kapan mulai diberikan?
Booster kita tentukan seperti arahan Bapak Presiden, untuk memulai booster tanggal 1 Januari 2022.
Baca Juga: Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi: PPKM Diperketat Lagi pun, Saya Yakin Warga Kami Siap
Untuk booster kita sedang menyusun beberapa strategi, karena kebutuhan booster akan melipatgandakan kebutuhan belanja untuk vaksin.