Wamenkes Dante Saksono Harbuwono Bicara Omicron hingga Ancaman Kesehatan Setelah Pandemi

Selasa, 21 Desember 2021 | 11:44 WIB
Wamenkes Dante Saksono Harbuwono Bicara Omicron hingga Ancaman Kesehatan Setelah Pandemi
Ilustrasi wawancara. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono. [Foto: Ist/CC, Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus Covid-19 varian Omicron menjadi ancaman baru di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga selesai. Usai varian Delta yang mewabah pertengahan tahun lalu, Indonesia kini tengah menghadapi ancaman lanjutan dari varian Omicron.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD, PhD mengatakan kemampuan Indonesia mendeteksi adanya varian Omicron tidak kalah dari negara lain. Indonesia dikatakannya menggunakan polymerase chain reaction atau PCR khusus, yang mampu secara mutakhir mendeteksi virus corona termasuk varian Omicron.

PCR khusus tersebut yakni S-gene target failure (SGTF), merupakan inovasi baru Kementerian Kesehatan (Kemenkes) guna menambal kapasitas laboratorium whole genom sequencing (WGS) Indonesia yang terbatas.

Lalu pertanyaannya, bagaimana cara kerja SGTF ini, dan bagaimana hasilnya mendeteksi varian Omicron? Tersedia di mana saja, dan berapa jumlah laboratorium WGS yang dimiliki Indonesia? Lebih dari itu, bagaimana pula perkembangan kesehatan Indonesia di masa pandemi?

Dalam kunjungan ke Kampung GERMAS di Desa Pranggong, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis, 10 Desember 2021, Suara.com berkesempatan berbincang dengan Wamenkes Dante membahas varian Omicron hingga kondisi kesehatan Indonesia di masa pandemi.

Berikut petikan perbincangan dengan Wamenkes Dante, yang ditulis ulang dalam format wawancara tanya jawab:

Pak Wamenkes, di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura hingga Australia varian Omicron sudah terdeteksi. Bagaimana dengan Indonesia?

Jadi Omicron sampai saat ini sudah kita lakukan Whole Genome Sequencing (WGS) masih belum teridentifikasi, belum ada Omicron di Indonesia --sampai dengan saat wawancara pada 10 Desember 2021 --Red. Walaupun belum ada, kita tetap melakukan identifikasi terutama di daerah pintu masuk baik darat, laut, dan udara.

Dengan cara, semua kasus yang PCR-nya positif dilakukan WGS, yaitu memetakan gennya sehingga kita bisa tahu bahwa itu varian Omicron atau bukan.

Baca Juga: Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi: PPKM Diperketat Lagi pun, Saya Yakin Warga Kami Siap

Sebenarnya ada berapa laboratorium WGS di Indonesia, Pak Wamenkes?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI