Puncaknya bulan Agustus kemarin. Sempat 20 orang (positif) dalam satu hari, 27 maksimum untuk satu kabupaten. Pernah 51 (kasus positif) karena ada klaster di mana rumah pabrik roti kerja terus, karyawan ada 150 orang.
Satu orang kena COVID-19, kita tracing, swab semua, ketahuan ada 51 orang postif. Kita tutup pabriknya, kita isolasi, Alhamdulillah berkurang. Dalam beberapa hari ini 0 kasus sekarang.
Terkini, Kabupaten Solok masuk level berapa PPKM?
Kalau tidak salah level 2. Sekarang sudah satu, sudah hijau. Tapi tetap saya galakkan prokes (protokol kesehatan).
Apakah pemerintah Kabupaten Solok tetap melakukan penyuluhan terkait bahaya COVID-19 dan anjuran vaksin? Bentuknya seperti apa?
Kami mengirimkan tim kepada sekelompok masyarakat untuk memberikan penyuluhan yang benar bagaimana bahaya corona. Apabila mereka lalai, yang teraniaya bukan diri sendiri, tapi masyarakat sekitarnya. Kami berikan pemahaman jika vaksin itu aman, mtidak ada mudharatnya. Coba cari informasi yang benar, demi masyarakat sekitar dan keluarga.
Tim kami terdiri dari tim kesehatan, polisi, ASN, dan TNI. Kalau ada yang menolak (vaksin), kami lakukan pendekatan persuasif.
Memang ada kelompok yang menolak vaksinasi di sana?
Alhamdulillah, dulu mayoritas menolak, tapi sekarang hanya per orang. Secara general tidak ada.
Baca Juga: Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman: Hadapi Covid Tak Perlu Lagi Panik
Apakah setiap warga Solok harus memiliki aplikasi PeduliLindungi untuk masuk ke fasilitas publik?