Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman: Hadapi Covid Tak Perlu Lagi Panik

Sabtu, 25 September 2021 | 14:01 WIB
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman: Hadapi Covid Tak Perlu Lagi Panik
Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman. [Sulselprov.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ngomongin soal PCR, ada berita kalau perbedaan harga tes PCR di kota Makassar ya terutama lebih cepat lebih mahal, ada penjelasan nya nggak pak?

Kita memang memiliki kombet-kombet PCR ada 2 unit, kombet PCR ini kalau saya PCR sekarang setengah jam sudah keluar hasil. Tapi dia kemampuannya cuma 15 sampai 10 kemampuan mentoring dan biaya nya memang bisa sampai 10 jutaan satu kali running, artinya tentu lebih mahal jatuhnya dibanding kami memiliki PCR juga sebenarnya 90 orang kapasitas nya dengan tentu harganya lebih murah karena satu kali putar mungkin dengan jumlah 96 biji, artinya memang ada perbedaan bukan perbedaan dari segi persoalan tapi dari segi mesin yang memproses itu, kami juga jarang menggunakan kombet PCR itu kecuali urgent untuk misalkan orang meninggal yang harus di kebumi kan kemudian kita masih tanda tanya dia positif atau tidak, maka kami menurunkan in kombet yang setengah jam itu, memang mahal tapi itulah hal-hal yang harus kami cover tapi tidak semua kami gunakan kecuali untuk hal-hal emergensi, tapi saat ini kami memiliki kekuatan tujuh ribu lebih per hari masih mampu.

Tapi untuk harganya juga pasti nya mengikuti yang sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan sebelumnya ya pak?

Kalau kita mah gratis kecuali untuk yang perjalanan, kalau kita kan standar rumah sakit sudah ada tapi tidak digunakan PCR itu kecuali berbayar untuk orang-orang yang melakukan perjalanan, karena di asumsi bahwa perjalanan itu tentu mereka untuk keinginan sendiri untuk jalan dianggap orang yang memiliki kemampuan untuk pendanaan. Kita tentu berharap dari kementrian juga mengalokasikan setidaknya free untuk orang yang melakukan perjalanan, saya rasa itu harus di dorong bagamana free PCR untuk perjalanan karena itu bisa meningkatkan juga sirkulasi mobilitas perekonomian kita.

Oke, betul sekali pak, jadi mungkin dengan penggratisan harga PCR itu juga bisa membantu masyarakat juga ya pak. Bagaimana untuk vaksinasi tadi sekarang sudah berjalan ya pak sambil targetnya itu 75% dan sekarang langkah-langkah bapak yang dilakukan dengan pelonggaran zona merah gitu, sekarang apa kegiatan bapak dengan masyarakat?

Masyarakat terutama di pedesaan mereka aktivitas seperti biasa, mereka hanya sebenarnya butuh ketika terkena gejala kemudian tahu umurnya di atas 40 atau 50 tahun dan ada potensi dalam hal itu segerakan isolasi di tempat isolasi terpadu ataupun di RS. Karena kejadian yang terjadi di dalam tiga jam bisa diteliti. Makanya, itulah yang terjadi di masyarakat, ketakutan bagaimana mereka ketika kena tidak mau untuk masuk RS karena meninggal dalam keadaan Covid tidak mau dikuburkan dalam kondisi Covid. Saya melihat itu dalam suatu budaya ditengok dan didoakan dalam sebagainya dengan acara ritual keagamaan mereka dan itu tidak berprotokol kesehatan. Sekarang sudah mulai diturunkan level untuk pemakaman dengan pakaian hanya menggunakan dulu hazmat sekarang sudah mulai level 2 jadi hanya menggunakan seperti daster dan masker.

Tetapi, kita juga membutuhkan analisis ke depan supaya mungkin ada lagi kelonggaran pemakaman jenazah karena kita pikir dengan berlapis-lapis jenazah itu dengan dicover box triplek kemudian ditaruh dan disemprot setiap lapisnya. Ini harusnya ada pelonggaran sehingga orang tidak terlalu takut. Karena, saya sering menghadapi orang di RS ketika terinfeksi virus dan ketika baru sesak baru mau ditolong. Pernah dapatkan satu orang bahwa mamah nya sesak dan mencari oksigen sampai sudah meninggal artinya ada kecenderungan akibat ini. Ini tantangan bagi kita untuk memberikan pelajaran kepada masyarakat bahwa masuk RS karena Covid itu normal dan sudah banyak yang sembuh.

Oke, jadi, mengambil cerita-cerita positif kepada masyarakat yang mungkin masih takut dengan kasus Covid sendiri. Nah, terakhir, harapan pak Andi untuk Sulawesi Selatan, untuk target vaksinasi, untuk berkurangnya angka Covid-19 di Sulawesi Selatan, bagaimana pak?

Harapan saya yang pertama kondisi ketat kita adalah menjaga protokol kesehatan terutama penggunaan masker, yang 5M lah ya, kemudian yang kedua paling penting adalah harus ada kesadaran masyarakat korban meninggal 90% sampai 95% belum ter vaksin, maka vaksin lah the best vaksin first you can get adalah vaksin yang terbaik pertama yang bisa anda dapatkan, kemudian yang berikutnya adalah harus menjaga diri dan post aktivitas ketika terkena ke RS ketika anda dalam terdampak karena kami selalu mendoakan pemakaman kita tidak terisi kita menjadi korban berikutnya. Kita bisa suntik segera dan herd immunity terjadi.

Q: Terima kasih untuk waktunya ya, Pak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI