Kapan vaksinasi Covid-19 diberikan pada anak?
Saat ini jumlah vaksin Covid-19 terbatas. Sehingga prioritas untuk populasi rentan didahulukan seperti petugas kesehatan, lansia, petugas di garis depan, dan pelaku ekonomi. Anak bukan prioritas utama untuk dapat vaksinasi. Namun untuk mencapai herd immunity perlu segera vaksinasi anak.
Kemudian perlu penelitian yang seksama untuk mendapatkan vaksin yang aman dan tepat untuk anak. Setelah vaksin teruji aman dan efektif vaksinasi dilakukan bertahap.
Adakah efek samping bagi vaksin anak?
Dari hasil penelitian, ternyata imunogenisitas atau antibodi lebih besar sebesar 100 persen. Anak yang divaksin tidak kena vaksin lagi. Dan dari efek samping ringan, tidak sampai blood cot, ataupun ada yang mengkhawatirkan. Hanya ini baru selesai, harus diobservasi selama 6 bulan untuk keamanan jangka panjang,.
Kalau makin banyak orang divaksinasi makin tinggi munculnya efek samping yang berat. Jadi orang yang kena efek samping banyak padahal kalau dipresentasikan tidak banyak.
Anak yang tidak diimunisasi dasar apakah bisa mendapat vaksin Covid-19?
Vaksinasi itu penting, karena kalau kita punya proteksi bisa memproteksi sampai dewasa. Jadi jangan tidak diimunisasi. Tentu saja boleh imunisasi Covid-19 saja. Tapi sayang kalau hanya Covid-19.
Anak dalam kandungan ibu terkena Covid-19 apakah harus vaksin?
Baca Juga: Orangtua Wajib Waspada, Malaysia Konfirmasi Kasus Covid-19 Pada Balita
Pada saat ini belum diberikan pada ibu hamil dan menyusui. Jadi kalau terkena infeksi maupun kalau divaksin akan menghasilkan antibodi, yang disebut maternal yang turun. Namun jumlahnya sedikit, seperti influenza 4-6 bulan, campak 6-9 bulan.