Ulama Banten, Abuya Muhtadi Dimyathi: Tolong Bersama Jaga Moral Anak Bangsa

Rabu, 21 April 2021 | 11:18 WIB
Ulama Banten, Abuya Muhtadi Dimyathi: Tolong Bersama Jaga Moral Anak Bangsa
Ilustrasi wawancara. Abuya Muhtadi Dimyathi, ulama kharismatik Banten. [Foto: Saepulloh / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok Abuya Muhtadi Dimyathi atau yang bernama lengkap Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani merupakan seorang ulama karismatik di Tanah Jawara (Banten). Kendati usianya kini tak muda lagi, namun dedikasinya terhadap persoalan keagamaan dan kebangsaan tak pernah redup sedikit pun.

Abuya Muhtadi Dimyathi lahir pada 26 Desember 1953 di Kampung Cidahu, Desa Tanagara, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang. Beliau merupakan putra dari pasangan Abuya Muhammad Dimyathi al-Bantani dengan Nyai Hj. Asma', yang adalah juga pendiri Pondok Pesantren Roudotul 'Ulum Cidahu, Pandeglang.

Tak hanya mensyiarkan agama, Abuya Muhtadi Dimyathi juga dikenal sangat concern atau perhatian dengan banyak persoalan lain. Salah satunya dibuktikan dengan pendirian ormas Relawan Pencegah Maksiat (RPM). Disebutkan bahwa RPM dibentuk untuk bekerja sama dangan pemerintah, guna membantu tugas dan kewajiban aparatur pemerintah dalam menangani kemaksiatan di wilayah Banten, dengan mengusung visi "menyelesaikan masalah tanpa masalah".

Baru-baru ini, Suara.com berkesempatan berkunjung ke Pondok Pesantren Roudotul 'Ulum Cidahu yang merupakan ponpes yang kini dikelola langsung oleh Abuya Muhtadi Dimyathi. Di situ kami berbincang khusus dengan Abuya Muhtadi terkait berbagai isu, termasuk kasus penistaan agama yang belakangan marak terjadi, sekaligus bagaimana cara mendidik generasi muda agar tidak melakukan hal serupa.

Berikut petikan wawancara khusus dengan Abuya Muhtadi Dimyathi:

Bagaimana tanggapan Abuya terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Jozeph Paul Zhang yang mengaku nabi ke-26 belakangan ini?

Itu mah cuman pengen rame aja. Tapi jangan sampai di Banten ada.

Aktivitas Abuya sendiri selama bulan Ramadhan ini bagaimana? Kegiatan para santri, apakah ada pengajian khusus misalnya selama Ramadhan?

Saya kena diabetes di atas 400 (kadar gula darahnya -Red). Tapi saya alhamdulillah masalah ngaji mah, tidak pernah libur. Cuma sembahyang sunah saya gak bisa berdiri. Karena kalau sudah bunyi tiga (di bagian tubuh), takut pingsan. Kalau sholat tarawih dan sunah qobliyah dan ba'diyah saya duduk.

Baca Juga: Masjid Peninggalan Kesultanan Banten

Kagak ada (pengajian khusus), ngaji seperti biasa aja. Saya doang yang baca kitabnya, kitab Nihayatul Muhtaj.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI