Wali Kota Cilegon Helldy Agustian: Ingin Lebih Bermanfaat bagi Orang Lain

Kamis, 01 April 2021 | 20:44 WIB
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian: Ingin Lebih Bermanfaat bagi Orang Lain
Ilustrasi wawancara khusus. Wali Kota Cilegon Helldy Agustian. [Foto: Dok. pribadi/capture Twitter / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok bernama Helldy Agustian yang dulu lebih banyak dikenal sebagai salesman mobil Toyota, itu kini telah menjadi orang nomor satu di Kota Cilegon alias resmi menjabat Wali Kota Cilegon. Ya, bersama Sanuji Pentamarta sebagai wakilnya, mereka resmi dilantik akhir Februari lalu setelah memenangi kontestasi Pilkada Cilegon 2020.

Beberapa hari lalu, Suara.com berkesempatan berbincang langsung dengan mantan Branch Manager Toyota Cilegon yang kini memimpin salah satu kota di ujung barat Pulau Jawa itu. Berikut petikan wawancara khusus Suara.com dengan Helldy Agustian seputar kisah hidupnya, mulai dari masa kecil, pendidikan, menapaki karier, hingga akhirnya ini menjadi Wali Kota Cilegon.

Bisa ceritakan sedikit masa kecil Pak Wali dulu? Kabarnya suka berdagang sedari kecil, ya?

Saya lahir 31 Agustus 1970. Saya (itu) tinggal berpindah-pindah, karena mengikuti pekerjaan ayah. Sekitar tiga tahun saya tinggal di Merak, sejak 1977 hingga 1980. Setelah itu pada 1980 pindah ke Poso, Sulawesi Tengah, mengikuti Ayah yang dipromosikan sebagai Kepala Depot Pertamina Sulawesi Tengah.

Waktu Ayah saya ditugaskan dari Poso, Sulawesi Tengah, ke berbagai kota seperti di Surabaya, Jawa Timur, terus Sibolga (Sumatera Utara), lalu ditugaskan ke Jayapura dan ke Balongan (Indramayu), saya sudah tak ikut ayah. Saya sempat ke Surabaya hanya beberapa waktu, lalu kembali ke Jakarta dan memilih tinggal di Jakarta.

Waktu itu saya (sudah) tidak mau ikut sama bapak lagi. Saya yakin bapak pasti berpindah tugas lagi, dan ternyata benar, dari Poso ke Sibolga, terus ke Balongan, dan (ke) Jayapura.

Sebagai anak yang sudah biasa merantau atau keluar kota, saya (sudah lama) tergerak untuk memulai bisnis kecil-kecilan. Saat kecil saya sudah berdagang kecil-kecilan, mulai dari berjualan es batu hingga gorengan, hingga usaha sablon dan banyak usaha lainnya.

Saya berdagang karena punya ketertarikan pada dunia bisnis, dan ingin membantu orangtua. Saya bahkan sampai kuliah semester 4 masih tetap berjualan. Pengalaman ini membiasakan saya untuk membangun bisnis dan mengatur keuangan dengan tertib.

Pengalaman masa kecil saya adalah pengalaman yang sangat berharga. Penugasan ayah saya ke berbagai kota, bahkan hingga ke luar Jawa, membuat saya semakin matang dan menjadi sosok yang berpikir kreatif.

Baca Juga: Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie: Harmonis dan Toleransi Kunci Kemajuan

Dulu, suasana di tanah rantau membuat saya berpikir sejak dini tentang kehidupan dan karier saya ke depan. Saya dulu (sudah) bekerja sebelum lulus kuliah, jadi salesman mobil Toyota, dan itulah yang benar-benar mengasah saya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI