Master plan sudah kita buat, sekarang tinggal revisi tata ruang. Ketika selesai, akan dipaparkan ke dewan dan diharapkan bisa disahkan, sehingga ke depan pembangunan Singkawang sudah diketahui.
Apabila kita tidak mengetahui pembangunan lebih jauh, (karena) setiap kepala daerah akan memiliki ide kerja yang berbeda, maka akan berdampak pada kota yang tidak terbangun dengan baik.
Seperti Singapura, kota tidak besar, tapi bisa maju. Karena (di sana ada) sistem yang sudah tertata. Saya punya keinginan Singkawang sejajar dengan kota besar lainnya.
Apa tanggapan Anda dengan Singkawang kembali terpilih menjadi Kota Tertoleran?
Kota Singkawang dari dulu paling aman, dengan visi "Singkawang Hebat", yaitu salah satunya harmonis. Itu selalu kita sampaikan kepada masyarakat, bahwa harmonis dan toleransi adalah kunci utama kemajuan daerah.
(Jika) Orang mendengar kata toleran, maka akan mudah berinvestasi karena aman. Jika tidak toleran, maka tidak aman, lalu akan berdampak pada investasi.

Saat saya terpilih berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri, maka kita buat Ramadan Fair, Pasar Juadah di Kota Singkawang. Ini sebelumnya belum ada. Sebelumnya hanya ada perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
Lalu pada Desember, kita ada Singkawang Christmas Day. Kita hias untuk Natal dan Tahun Baru. Kita ingin menunjukkan kepada semua, bahwa kita menyatakan toleransi bukan sekadar perkataan tapi langsung aksi. Kita melibatkan seluruh paguyuban yang ada di Kota Singkawang.
Seperti pada pelaksanaan Imlek dan Cap Go Meh, setiap malam, seni (dari) beragam budaya tampil. Lalu pada sektor ekonomi, sosial-budaya, seluruh etnis ada di dalamnya, termasuk pada Pemerintahan Kota Singkawang.
Baca Juga: Bandara Semelagi Singkawang Uji Coba Penerbangan, Ini Rute dan Tarifnya
Itu yang ingin kita buktikan. Kita mengajak anak muda untuk bisa bekerja bersama, sehingga tidak ada rasa saling curiga. (Sebab) Jika sudah curiga, maka bagaimana akan bekerja dengan baik.