Bisa kak, bisa. Aku sambil minum tuak [minuman beralkohol dari pohon nira. Red] ya.
Aku juga sambil ngopi deh...
Hahaha. Iya kak, gimana?
Bagaimana pandemi di [Pematang] Siantar? Situasinya seperti apa?
Situasi di Siantar ya, ada yang positif. Tapi akhir-akhir ini memang pemerintahnya sudah tidak inform lagi. Biasanya itu ada informasi lah, update-update terkini. Tapi saat ini gak ada lagi Kak.
Saya mau menanyakan soal aktivitas sosial terkini Bang Togu terkait bantuan kepada mereka yang terdampak pandemi COVID-19. Bisa diceritakan bagaimana seorang Togu Simorangkir melakukan hal itu?
Jadi sebenarnya, asal-muasalnya itu ketika saya diingatkan media sosial Facebook persis satu tahun menerima Anugerah Kick Andy Heroes 2019 [Pada Maret 2019 ia dianugerahi Kick Andy Heroes untuk dedikasinya pada pendidikan anak-anak di Pulau Samosir lewat yayasan Alusi Tao Toba yang ia dirikan pada 2009.Red].
Lalu tercetuslah untuk membuat Togu Simorangkir Inisiative. Karena saya berpikir kalau gerakan kebaikan yang saya lakukan selama ini, hanya di Alusi Tao Toba untuk literasi, maka itu akan mati-mati di literasi.
Saya ingin hidup berdampak lebih luas lagi. Jadi saya meluncurkan Tugu Simorangkir Inisiative. Waktu itu pertama kali kita bikin gerakan namanya Ratu Gadis [singkatan dari] Rakyat Bantu Tenaga Medis COVID-19.
Baca Juga: dr Dirga Sakti Rambe: Ada atau Tak Ada Vaksin Covid-19, Tetaplah 3M
Jadi kita memberi bantuan APD dan juga beberapa vitamin. Semualah, untuk kebutuhan tenaga medis di puskesmas, rumah sakit. Sampai saat ini, aktivitas kita sudah tersebar di 17 kabupaten, kota di Sumatera Utara dan dua propinsi di luar Sumatera Utara. Dan itu semua berkat dukungan dari orang-orang baik.