Terlalu kecil ya, haha.
Terlalu kecil lah. Walikota itu terlalu kecil untuk seorang Togu Simorangkir. Sorry to say... Tapi kan bukan ke situ tujuannya. Tujuannya, ya kita gini aja jadi orang biasa ajalah. Beberapa hari yang lalu aku bikin di media sosial, aku bikin status sperti ini: ketika Bapak Jokowi meminta bantuanku untuk mengurusi negara ini, menurut kalian cocoknya apa. Dan 90 persen mengatakan aku jadi Mensos.
Haha... mumpung posisinya lagi kosong [wawancara dilakukan sebelum Presiden Jokowi menunjuk Tri Rismaharini sebagai Mensos yang baru -Red].
Tapi biasanya ada menteri ad interimnya itu. Haha. Enggaklah. Kita jadi petani aja, bagaimana kita membantu petani agar kehidupannya bisa lebih baik. Anak-anak petani bisa mendapatkan hak-hak pendidikannya sampai yang mereka inginkan. Lebih kayak gitu aja, Kak.
Dan nampaknya Bang Togu masih dibutuhkan di Siantar ini.
Aku banyak hatersnya loh Kak. Karena apa? Karena seperti tadi, aku ngomong apa adanya. Jadi kalau kata orang Batak aku ini Si tulluk mata ni horbo atau straight to the point. Gak bisa belok-belok, gak bisa. Aku gak suka sama kau, gak suka. Jadi hitam hitam, putih putih. Gak ada abu-abu. Seperti kausku ini, hitam dan putih.
Kalo orang batak bilang: na ngerian.
Hahaha. Itulah Kak.
Oke Bang Togu, terima kasih banyak nih waktunya. Salam juga dari Bang Has ya.
Baca Juga: dr Dirga Sakti Rambe: Ada atau Tak Ada Vaksin Covid-19, Tetaplah 3M
Sama-sama Kak. Terima kasih.