Prof Kusnandi Rusmil: Vaksin Covid-19 Bisa Mencegah, Jaga Jarak Tetap Perlu

Jum'at, 27 November 2020 | 15:02 WIB
Prof Kusnandi Rusmil: Vaksin Covid-19 Bisa Mencegah, Jaga Jarak Tetap Perlu
Ilustrasi wawancara. Prof Kusnandi Rusmil saat berbicara di webinar Suara.com terkait vaksin Covid-19.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Belum ada. Saya berani bilang begitu. Semua happy-happy aja, saya juga happy-hapyy aja.

Dengan begitu, (artinya) para relawan dibiarkan terpapar Covid-19?

Malah harus. Mereka (relawan) ke mana-mana boleh dan tidak dilarang. Nanti semua relawan itu, 50 persen dapat vaksin dan 50 persen dapat plasebo. Tapi kita tidak tahu siapa yang dapat vaksin dan siapa yang dapat plasebo. Nanti di akhir penelitian kita baru tahu.

Vaksin Pfizer diklaim keampuhannya sampai 90 persen. Bagaimana dengan vaksin ini?

Pada uji klinis fase 1 dan fase 2, imunogenisitas vaksin adalah 92 dan 96 persen, tergantung dosisnya. Ada yang diberi dosis tinggi dan ada yang diberi dosis rendah. Orang yang diberi dosis tinggi 96 persen, dan yang diberi dosis rendah 92 persen. Itu yang di Wuhan dan sudah ada laporannya.

Di sini (Bandung, Indonesia) kita pakai yang dosis rendah. Jadi 92 persen ke atas-lah, pakai dosis sedang, dua kali suntikan. Dan jaraknya (suntiknya) dua minggu. Idealnya jarak imunisasi adalah dua bulan. Kalau sekarang kita pakai jarak dua minggu, supaya target dosis cepat tercapai.

Harapan saya, enam bulan (masa penelitian) bisa sampai 90 persenan. Tapi tidak ada kekebalan seumur hidup. Vaksin ini virus yang dimatikan. Kalau virus mati, gak bisa bekerja seumur hidup, jadi tidak bisa diulang.

Relawan vaksin ini rata-rata usia berapa?

Antara 18 sampai 50 tahun. Semuanya responnya baik. Tapi untuk imunogenisitas, saya belum periksa, dan baru dibuka saat akhir penelitian, bagaimana respon darah responden dilihat hasil laboratoriumnya. Tapi kalau menurut saya, karena kita mengacu dari Sinovac yang ada di China, dan udah ada laporannya fase 2, semua berjalan baik.

Apakah vaksin ini halal dan ada jaminan keamanan?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI