Pemerintah Tiongkok punya keinginan untuk bekerja sama dengan Indonesia memajukan industri halal di Indonesia, sehingga bisa kita ekspor ke negara-negara lain.
Benefit untuk Pemerintah China apa ya?
Di China kan ada penduduk muslim juga. Sekitar 25 juta. Itu banyak lho. Memang kalo dibandingkan dengan penduduknya yang 1,5 miliar, [itu] kecil. Tapi penduduk Bahrain kan gak sampe 25 juta, penduduk Kuwait juga kan gak sampe 25 juta, Uni Emirates gak sampe 25 juta, jadi meaning that mereka banyak juga gitu.
Industri halal itu bisa digiatkan di Indonesia. Karena memang sejak saya masih di Rusia [sebagai Duta Besar RI untuk Rusia 2011-2016 --Red], kan saya ikut konferensi hallal product di Rusia juga. Kita waktu itu mempromosikan secara luar biasa. Tapi kalo saya lihat ke kiri ke kanan, kok Thailand lebih luar biasa.
Bahkan Korea dan Jepang juga sudah sadar potensi turis dari negara-negara Islam.
Iya. Tapi di Indonesia juga sudah mulai sekarang ada organisasi-organisasi yang menggerakkan produk halal supaya diproduksi di Indonesia, lalu kita mengekspor ke tempat lain. Kan mulai menggeliat juga.
Saya melihat di Indonesia itu mulai tumbuh suatu kesadaran. Sudah banyak yang mulai menyadari bahwa Indonesia adalah negara besar di kawasan, khususnya di kawasan ASEAN. Untuk beberapa hal, kita harus menjadi kuat.
Tampilan politik kita, Indonesia, itu luar biasa di luar negeri. Sekarang tinggal bagaimana kita mengkonversikan tampilan politik itu agar dapat memberikan manfaat ekonomi kepada kita. Itu yang sekarang banyak disadari oleh anak-anak khususnya kalangan muda kita dan pengusaha-pengusaha kita.
Karena itulah keluar berbagai prediksi dari sejumlah institusi internasional yang mengatakan bahwa beyond 2030 Indonesia, apalagi dengan adanya Kebijakan Ombinus Law, akan menjadi 10 besar dunia dan by 20145 kita akan menjadi 5 atau 4 besar. Saat ini kita di 15 besar dunia.
Baca Juga: Penelitian Awal Vaksin Sinovac Dilakukan di Luar Negeri, Ini Kata BPOM
Geoeonomi dan geopolitik kan bergeser juga. Sekarang China malah diprediksi, setelah 2030 akan menjadi kekuatan ekonomi besar dunia. China number one, number two US. Itu prediksi yang sekarang, sementara number 3 kan India, number four ASEAN dan number 5 atau 6 itu Indonesia.
Berarti kan konstelasi geoekonomi bergeser. Gak lama lagi itu [terjadi] dalam waktu 10 atau 15 tahun lagi.