Tapi metering kan meternya harus PLN. Bukan perangkatnya. Perangkatnya saya bisa beli. Saya bahkan bisa pasang sendiri. Tapi kan kalau tersambung dengan PLN, meternya harus PLN. Kan peraturannya begitu. Nggak bisa beli meter sendiri, masang sendiri, nanti saya sambungkan. Ya, gak bisa begitu. Ada aturannya.
Jadi hal-hal seperti itu mungkin perlu jadi perhatian.
Tapi saya gak terlalu khawatir bahwa kebutuhan listrik naik. Sepanjang insentif ekonominya tepat, saya kira ketersediaan pasokan akan diupayakan. Jadi kita akan terpenuhi kebutuhan energi kita. Dari sisi teknologi gak ada masalah; sumber daya gak ada masalah.
Seperti energi dari angin, kan berlimpah, karena negara kita memiliki pantai yang panjang. Kenapa tidak dipasang saja di lepas pantai?
Ya, begini. Indonesia punya angin, tapi Indonesia itu berada di negara tropis yang sumber anginnya berbeda dengan negara subtropis. Kapasitasnya berbeda. Kita ada, tetapi tidak di semua wilayah Indonesia cocok untuk dipakai teknologi angin yang ada sekarang.
Jadi sekali lagi, teknologi itu harus dihitung keekonomiannya. Jadi yang harus dilihat, kalau saya pasang turbin angin di satu lokasi, apakah dia bisa menghasilkan energi yang kemudian energi itu bisa mengembalikan investasi saya.
Nah, itu perlu untuk dipahami juga oleh masyarakat. Dan saya kira dalam perencanaan energi, ini yang dilakukan.
Ya, kita punya angin, tapi tidak sebanyak potensi angin misalnya kita bicara di Eropa, di Amerika. Dan tidak semua wilayah di Indonesia tuh punya kantong-kantong angin yang cukup memadai. Walaupun sekarang sudah ada pembangkit listrik kita, yang totalnya ada hampir 160 megawatt pembangkit listrik tenaga angin yang tersambung sistem PLN. Terbesar kan ada di Sulawesi Selatan.
Jadi, masih air dan geothermal yang bisa lebih dieksplorasi ya?
Baca Juga: Ambisi Elon Musk di Jerman: Tesla Gigafactory Sampai Produksi Vaksin Corona
Ya. Sebenarnya air, panas bumi, surya, itu yang... karena surya itu hampir seluruh Indonesia ada kok potensinya. Biomassa ada potensinya. Tapi yang menjadi persoalan, yang menjadi tantangan, saya kira adalah bagaimana mendekatkan sumber produksinya dan pemanfaatannya, kalau untuk biomassa.