Belanda menyebut ada situs Ondo Budho di empat sisi ke arah Dieng. Selain sisi utara Dieng yang ditemukan sekarang, di sisi selatan sebelumnya sudah ditemukan situs Ondo Budho, yaitu di Siterus, Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Tinggi tangga sekitar 34 meter. Kondisi bangunan itu masih relatif bagus lengkap dengan anak tangganya.
Badan Pelestari Cagar Budaya (BPCB) bahkan telah menetapkannya sebagai cagar budaya yang mesti dilestarikan. Ondo Budho di Siterus dimungkinkan untuk akses pejalan kaki atau peziarah dari wilayah bawah Wonosobo ke pusat keagamaan Dieng. Sementara, situs Ondo Budho di sisi lainnya seperti disebut Belanda belum ditemukan.
Pada zaman apa Ondo Budho dibangun?
Situs itu dimungkinkan ada sejak zaman Mataram Kuno, yakni abad ke-7 sampai abad ke-12 Masehi. Dieng di zaman itu menjadi pusat keagamaan dan pendidikan agama Hindhu. Ini sesuai dengan salah satu bukti prasasti yang menyebut, (bahwa) saat pembangunan candi agama Hindhu, para biksu diundang untuk peresmian candi pada waktu itu.
Masihkah ada situ-situs lain yang belum ditemukan di Dieng?
Belanda menyebut terdapat sekitar 400 situs yang tersebar di berbagai lokasi di dataran tinggi Dieng. Situs yang ditemukan sampai saat ini barulah sebagian di antara banyak situs kuno di Dieng. Kemungkinan masih banyak situs yang belum ditemukan karena terkubur, atau hilang.
Sebelum ini juga ditemukan arca Ganesha tanpa kepala yang terkubur di lahan warga Desa Dieng Wetan, Wonosobo, Januari tahun 2020 lalu. Tak lama kemudian ditemukan struktur bangunan candi di lereng bukit Pangonan, saat warga hendak menggali untuk proyek pembuatan septic tank.
Kontributor : Khoirul
Baca Juga: Diprediksi "Paling Tua di Dunia", Ilmuwan Temukan Struktur Batu Misterius