Arkeolog Aryadi Darwanto: Catatan Belanda, Masih Ada Ratusan Situs di Dieng

Senin, 31 Agustus 2020 | 06:39 WIB
Arkeolog Aryadi Darwanto: Catatan Belanda, Masih Ada Ratusan Situs di Dieng
Arkeolog Aryadi Darwanto. [Suara.com / Khoirul]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah tanah dibuka sedikit, kami belum menemukan anak tangga. Kami malah menemukan tatanan batu berbentuk persegi di sisi struktur batu memanjang yang ditemukan sebelumnya. Sepertinya itu bukan anak tangga karena ukurannya terlalu lebar jika untuk pijakan kaki.

Temuan susunan batu mirip tangga yang diduga Ondo Budho di bukit Sipandu Dieng. [Suara.com / Khoirul]
Temuan susunan batu mirip tangga yang diduga Ondo Budho di bukit Sipandu Dieng. [Suara.com / Khoirul]

Permukaan luarnya halus, dan permukaan dalam atau bawah yang menempel tanah kasar. Seperti situs Watu Kelir juga begitu, luarnya halus, dalamnya kasar karena untuk mencengkeram tanah. Sehingga ada indikasi bangunan ini adalah tangga perosotan untuk akses gerobak.

Hanya saja, kami belum menemukan struktur batu yang masih in situ (utuh di tempat aslinya --Red), dan tata letaknya masih sama, antara batu yang ada di pinggir dengan yang ada di tengahnya. Sehingga masih butuh penelitian lebih lanjut untuk menarik kesimpulan.

Bagaimana kondisi situs tersebut saat ditemukan?

Struktur batu yang ditemukan mulanya sepanjang sekitar 10 meter. Namun setelah tanah dibuka di beberapa sisi, susunan batu itu ternyata belum putus alias masih terus memanjang. Belum diketahui ujungnya sampai mana, karena masih terpendam tanah.

Ada sebagian bangunan yang sudah lepas, mungkin dibongkar, namun batu-batunya masih ditumpuk di lahan sekitarnya. Jenis batuannya andesit. Dilihat dari karakter batunya, mirip material Candi Setiyaki Dieng.

Adakah bukti lain yang menguatkan dugaan situs itu sebagai akses transportasi gerobak?

Dari cerita turun-temurun warga Dusun Bitingan, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Banjarnegara, mereka meyakini wilayahnya dulu menjadi tempat pembuatan batu candi. Batu-batu itu dibawa dari komplek curug Sirawe Dusun Bitingan ke Dieng, untuk membangun candi-candi di Dieng. Penduduk membawa batu-batu itu melalui gunung Sipandu yang menjadi jalur tercepat menuju Dieng.

Di sekitar curug Sirawe, atau lereng bukit Sipandu pun pernah ditemukan banyak batu-batu candi oleh warga. Ditemukan juga arca yang masih disimpan di rumah warga. Bisa jadi, tangga naik gunung Sipandu ini digunakan sebagai akses gerobak untuk mengangkut batu-batu dari Sirawe menuju Dieng. Jaraknya sekitar 5 kilometer dari Sirawe ke Dieng melalui gunung Sipandu.

Baca Juga: Diprediksi "Paling Tua di Dunia", Ilmuwan Temukan Struktur Batu Misterius

Selain di gunung Sipandu, adakah situs Ondo Budho di lokasi lain di kawasan Dieng?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI