Lebih sulitkah, karena kunci yang berubah-ubah?
Ya, itu adalah something that... bisa belajar lewat experience yang saya mention tadi. So far, saya belajar musik ini dengan cara main dengan orang seperti Margie Segers, Benny Likumahuwa, sama Berry. Oh ya, salah satu musisi yang lupa mention, saya juga (pernah) diajak main sama Tompi.
Most of the time Joey main sendiri? Bukan iringi penyanyi?
Iya, banyakan saya. Mostly trio, instrument. Tapi ada special project saya diundang main like Kelsen Ballerini (penyanyi pop dan penulis lagu country AS --Red). Jadi ya, ada project yang saya mau ambil untuk experience saya, untuk bikin perbaikan saya sebagai musisi, to try different things. Saya juga pernah main untuk big band at Lincoln Center. Saya main dengan Wynton Marsalis, iconic trumpet player musician (Wynton Marsalis mengundang Joey untuk bermain jazz pada 2014 --Red). Jadi saya selalu terbuka untuk mencoba format yang lain.
Baca Juga: Musisi Indonesia Jadi Guru Terapi Musik di AS, Siapakah Dia?
Saran saya sih untuk young musician, untuk mencoba format yang berbeda-beda. Coba nggak cuma satu format, jadi bisa belajar dari beberapa format. Itu sih experience saya. Saya berharap, maybe we can get experience playing with different people, different format.
Pianis jazz Indonesia yang jadi favorit Joey, siapa? Mungkin Bubi Chen?
Ya, saya belum ada kesempatan untuk ketemu sama Om Bubi. Cuma ya, mungkin yang tadi saya bilang, kita banyak musisi yang luar biasa.
Tapi salah satu menurut saya, musisi yang senior, ia adalah musisi yang menurut saya one of the best. Cuma saya ada kesempatan juga untuk mengenal Mas Indra. Itu salah satu tokoh yang penting, dan senior di jazz.
Pernah ketemu?
Baca Juga: Manggung Seperti Frank Sinatra, Impian Benny Likumahuwa yang Belum Terwujud
Iya, beberapa kali. Saya selalu ke... dulu Mas Indra ada tempat klub, Red White Jazz Lounge (klub jazz di bilangan Kemang, Jakarta, yang dibangun Indra sebagai tempat berinteraksi musisi jazz, dari kelas maestro hingga pemula --Red). Main musiknya di sana, karena saya waktu di Jakarta kesempatannya nggak terlalu banyak, besides diajar main sama Pak Benny.