Wawancara Khusus Sevo Widodo, Warga Global Pendiri Silicon Bali

Rabu, 27 Mei 2020 | 07:01 WIB
Wawancara Khusus Sevo Widodo, Warga Global Pendiri Silicon Bali
Ilustrasi wawancara Sevo Widodo. [Foto: Instagram @sevowidodo / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dari situ kita mulai approach bisnis-bisnis yang paling exciting di tempat-tempat ini. Makannya slogan kita: "Find the most exciting opportunity around the world." Jadi bukan cuma opportunity job.

Bagaimana pola kerja Silicon Bali?

Untuk sekarang yang bayar hanya job seeker-nya karena sekarang kita masih lumayan early stage. Masih gak mau nge-charged company-company yang mau hired. Karena kita mau nge-feature as many companies as possible, dan moga-moga goal-nya itu by summer ini kita bakal mulai nge-charged company-nya.

Cuma sekarang karena ada Covid dan sebagainya, kita bakal change business model lebih beda. Akan allow bisnis-bisnis kecil untuk buka opportunity gratis. Apalagi startup-startup ini habis corona kan gak ada yang punya duit untuk push hal seperti ini. Kita tahu orang pada tetep ingin travel, dan di sisi company-nya, mereka juga butuh orang. Jadi kita mau connecting.

Baca Juga: Agus Sudibyo: Negara Harus Hadir untuk Membantu Pers agar Tetap Hidup

Then, yang ketiga adalah kerjasama dengan government. Karena kita punya power untuk promote satu destinasi. Misalnya, kita bulan Februari kemarin ke Pulau Madeira di Portugal untuk melakukan pilot di sana bersama startup association di Madeira.

Madeira itu pulau kecil di Portugal; benar-benar kecil, penduduknya gak sampe satu juta orang. Sudah diketahui di dunia punya tourism destination paling top. Pernah di-voted sebagai pulau paling exciting di dunia.

Cuma orang-orang gak tahu kalau di pulau itu orang bisa cari kerjaan juga. Banyak startup, museum, dan tourism businessess yang butuh orang. Sedangkan orang-orang pengen ke tempat-tempat ini.

Jadi, kita mau kerjasama dan work dengan government untuk expose kota-kota kecil. Di Indonesia kan punya banyak opportunity top juga.

Goal saya juga bisa ke Indonesia. Kan banyak tempat-tempat di Indonesia yang exciting, banyak bisnis yang exciting, cuma gak dapat exposure di luar negeri. Misalnya Yogya atau Surabaya, pasti banyak bisnis-bisnis lokal yang butuh orang dari luar dan butuh global exposure.

Baca Juga: Wawancara Virtual, Selingkuhan Presenter Ini Tak Sengaja Nongol di Video

Jadi business model-nya adalah pertama B to C untuk nge-charge job seekers, lalu in the future adalah B to B untuk nge-charge company-nya dan kerjasama dengan government.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI