Suara.com - Baru-baru ini sosoknya muncul di segmen “Voice of Pandemic” yang disiarkan ulang beberapa kali di stasiun televisi kabel CNN International. Sevo Widodo, 24, adalah pendiri Silicon Bali, sebuah marketplace tempat orang mencari kerja sekaligus berkesempatan travelling di luar negeri.
Meski menyandang nama Bali, Silicon Bali ternyata didirikan di Brasil pada akhir 2018. Sevo sendiri saat ini tinggal di Lisbon, Portugal. Di usianya yang masih muda, pria kelahiran Jakarta ini sudah berpengalaman tinggal di 14 negara. "Saya pasti bakal pindah ke luar negeri lagi, karena ini yang saya suka," katanya dalam wawancara lewat aplikasi telekonferensi Zoom.
Sevo seolah mewakili potret orang-orang masa kini yang cenderung mengidentifikasi diri sebagai warga global. Tak banyak orang Indonesia seperti dirinya. Sebuah survei yang pernah dilakukan BBC World Service pada 2016 menunjukkan Indonesia memang memiliki perasaan warga negara global paling rendah.
Baca Juga: Agus Sudibyo: Negara Harus Hadir untuk Membantu Pers agar Tetap Hidup
Setelah beberapa kali janji wawancara dijadwal ulang karena kesibukannya, akhirnya Sevo bersedia bercakap dengan Rin Hindryati --kontributor lepas Suara.com-- selama 50 menit sembari meminta maaf jika nanti spontan menjawab dalam bahasa Inggris. "Soalnya udah lama di luar," katanya.
Berikut petikan wawancaranya:
Saat ini Anda tinggal di mana?
Aku sekarang tinggal di Lisbon, Portugal. Di sini udah sejak Juli lalu, dua bulan lagi genap setahun. Sebelumnya tinggal satu tahun di Brasil, di Rio de Janeiro. Lisbon itu negara ke-14 yang saya tinggali.
Bagaimana bisa masuk CNN?
Baca Juga: Wawancara Virtual, Selingkuhan Presenter Ini Tak Sengaja Nongol di Video
Ketemunya pas connection, pas saya ke Cambridge University di UK. Pada waktu itu ada kayak networking night di acara graduation ball gitu. Terus saya bertemu dengan salah satu orang yang end-up jadi jurnalis di CNN dan Financial Times, punya banyak connection di CNN Global. Dia suka konsep Silicon Bali karena jurnalis banyak tertarik dengan opportunity bisa travel.