Profesor Keri Lestari: Rekomendasikan Kina buat Covid-19, Bahan Baku Banyak

Sabtu, 21 Maret 2020 | 14:25 WIB
Profesor Keri Lestari: Rekomendasikan Kina buat Covid-19, Bahan Baku Banyak
Ilustrasi wawancara. Profesor Keri Lestari. [Foto: Emi La Palau / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di Jawa Barat sendiri katanya tanaman kina ini memang banyak tersedia ya. Apa benar?

Benar, tanaman kina ini banyak di Jawa Barat. Tadi kan saya sudah bertemu dengan PT SIL, mereka yang memproduksi kina. Katanya ada 1.000 hektar di Jawa Barat. Dan (bahkan) paling banyak di Jawa Barat tanaman kina itu. Perkebunan kina khusus yang fokus menanam pohon kina, memang adanya di Jawa Barat. Makanya wajar kalau Pak Ridwan Kamil menyebut itu, karena memang potensinya ada di sini, (dan itu) bisa memberikan solusi untuk masalah di Indonesia saat ini.

Daripada kita mencari suatu hal yang masih jauh menjadi suatu obat, maka cari obat yang sedang ada. Silakan kalau obat yang lain memang punya potensi, tapi berdasarkan evidence base medicine yang ada. Berdasarkan critical apprasial yang dilakukan oleh saya sebagai clinical pharmacist, maka saya menyampaikan sarannya itu, (bahwa) kina yang mempunyai potensi untuk mengatasi masalah Covid-19 ini.

Tanaman kina tidak hanya untuk Covid-19, tetapi juga bisa menyembuhkan penyakit lain, ya? Apa saja sejauh ini?

Baca Juga: Meski WHO Tidak Yakin, AS Resmi Jadikan Klorokuin untuk Pengobatan Covid-19

Iya. Yang sudah terbukti anti malaria. Kemudian juga digunakan dan dia punya peran untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Jadi sebenarnya, harus dipahami dulu mengenai metodologi reverse pharmacology, dan juga harus dipahami mengenai konsep repurposing drug dalam kontak. Karena kalau kita menunggu, bukan pakai konsep yang disebutkan tadi, penemuan obat itu memakan waktu tahunan.

Di Indonesia saat ini diketahui pasien positif Corona semakin bertambah. Sebenarnya apa yang harus dilakukan pemerintah secepatnya untuk penanganan, selain penemuan obat dan lainnya?

Yang dilakukan sekarang sudah bagus, ya, membatasi pergerakan orang. Kemudian memberikan sosialisasi mengenai cara mengatasi Covid-19, membuat standarisasi-standarisasi penanganan Covid-19 di rumah sakit-rumah sakit. Jadi intinya adalah bagaimana mengendalikan agar pasien yang terkena virus Covid-19 tidak melebihi kapasitas yang ada. Itu yang dimaksud biar diam di rumah. Makanya harus benar diam di rumah, jangan malah berlibur. Jadi maksudnya, (supaya) jumlah orang yang kena dikendalikan. Jangan sampai melebihi dari fasilitas kesehatan yang ada, itu bahaya.

Jika melihat jumlah pasien yang semakin bertambah saat ini, apakah kina itu sudah siap untuk digunakan? Kalau sudah siap, tinggal menunggu apa?

Siap. Tadi sudah dikonfirmasi ke PT SIL, dan Kimia Farma juga siap. Tadi saya sudah komunikasi juga dengan yang memproduksi. Kalau ada perintah untuk melaksanakan produksi pil kina secara massal, (mereka) sudah siap. Bahan bakunya ada, teknologinya sudah tahu, formulasinya sudah ada. Tinggal dilakukan.

Baca Juga: Jokowi: Sudah Ada Obat untuk Corona, Akan Dibagikan dari Rumah ke Rumah

Kalau itu memang direkomendasikan, kita punya sumber dayanya. Sekarang kita akan melakukan rekomendasi ini ke Kemenkes. Tapi kan rekomendasi ini tidak bisa oleh kita sendiri, oleh saya sebagai apoteker sendiri, karena harus bersama-sama dengan tenaga kesehatan yang lain. Harus bersama dokter. Inilah yang disebut dengan interprofesional collaboration. Jadi beberapa profesi kesehatan bersama-sama membuat kajian, sehingga kita merekomendasikan "Oke, kita coba pakai ini (tanaman Kina)". Karena berdasarkan evidence base yang cukup kuat dengan mengedepankan mutu obat dan patien safety.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI