Sekarang virus sudah masuk ke Indonesia, artinya sudah ketemu. Kita tinggal ngasih ke pemerintah, apakah dikasih (atau) enggak untuk mencoba itu. Terlepas dari bisa atau tidak, karena di flu burung bisa, dan virus sudah ada di Indonesia, sudah konsumsi empon-empon itu.
Untuk sekarang ini, saran atau imbauan Anda seperti apa?
Disarankan sudah mulai mengonsumsi itu, karena masyarakat kan sudah tahu, kan ada di dapur. Kemudian dulu pemerintah sudah menyarankan ada obat itu, dihidupkan lagi, karena alam Indonesia sudah menyediakan bahan-bahan pengobatan untuk orang Indonesia. Kenapa kita harus menunggu obat dari luar negeri? Jadi, jangan panik menghadapi ini.
Jangan panik. Karena yang mengumumkan Presiden, terus kita ketakutan. Jadi saya sebagai scientist, Anda sebagai komunikator masyarakat, (harusnya) bisa tenang begitu. Itu saja (buat) saya. Mungkin karena kemarin nggak ada yang ngomong, (terus) saya yang ngomong, jadi viral kan itu.
Baca Juga: Setelah Empon-empon, Ubaya Ciptakan Lidah Buaya Jadi Penangkal Virus Corona
Profesor (Mangestuti) Agil itu kalau nggak salah juga menyampaikan hal sama ya?
Memang kami sudah diskusi kemarin. Beliau pada waktu itu ada di India. Dia membaca berita itu. Makanya terus apa yang saya sampaikan (juga) sesuai ilmu farmasi.
![Profesor Dr drh Chairul Anwar Nidom atau Profesor Nidom, Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. (dok pribadi)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/03/03/34465-profesor-dr-drh-chairul-anwar-nidom-atau-profesor-nidom-guru-besar-universitas-airlangga-unair-su.jpg)
Punya rencana minta virus ke pemerintah sebagai uji coba untuk obat, tapi apakah mampu seperti yang profesor lakukan dulu? Dan kapan rencananya?
Saya ini bingung, penanganan (wabah) corona di Indonesia itu sebenarnya siapa yang menjadi leading sector? Apakah Menlu, apakah yang lain, atau yang mana? Saya harus ke mana? Oleh karena itu, saya usulkan di Indonesia agar segera dibentuk Komnas yang terdiri dari kementerian-kementerian terkait, para ahli dan macam-macam. Satgas itu adalah tugas di bawah menteri, jadi Kemenkes membuat Satgas. Corona sekarang (harusnya) bukan hanya urusan Kemenkes, soal kesehatan, tapi sudah menyangkut ekonomi, bagaimana orang-orang memborong makanan, (soal) transportasi dan sebagainya.
Kalau Anda ke hotel kemudian ada orang terinfeksi, harus seusai SOP membawanya. Ini harus segera, dan bukan tanggung jawabnya Menkes lagi. Pendeknya, virus ini sudah mengkhawatirkan dan sudah bukan urusan kesehatan lagi.
Baca Juga: Mewah di Tengah Corona, Sekelumit Kisah Empon-empon di Surabaya
Anda tidak mau langsung menyampaikan ke Presiden?