Suara.com - Pasien 1 positif virus Corona atau disebut juga sebagai Kasus 1 positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia, saat ini masih dalam perawatan dan memulihkan diri di RSPI Sulianto Saroso. Sayangnya, sejak awal ia telah mengalami serangan-serangan khususnya melalui media sosial, terutama setelah identitasnya, juga identitas ibunya, bocor ke publik.
![Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara, menjaga ketat ruang pasien yang berstatus suspect virus corona, Jumat (24/1/2020). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/01/24/11073-virus-corona-rspi-sulianti-saroso-jakarta-utara.jpg)
Melalui kontak salah seorang terdekatnya, baru-baru ini Suara.com pun sempat berkomunikasi melalui media elektronik dengannya. Berikut keterangan yang disampaikan sang pasien, yang sebagian di antaranya juga sudah beredar atau disampaikan media:
Kejadiannya adalah saya batuk dan demam dari tanggal 16 Februari dan sejak itu nggak keluar rumah.
Hari Kamis lalu karena masih sakit, saya ke RS Mitra Keluarga Depok dan diinfo bahwa saya Bronchopneumonia dan ibu saya tifus. Kami saat itu masih tidak ada pikiran apa pun meskipun dirawat.
Kemudian hari Jumat lalu, ada teman saya nelpon saya dari Malaysia untuk memberi info bahwa ada perempuan Jepang yang positif Corona per 26 Februari dan dia ke Amigos Kemang tanggal 14 Februari dan ke Paloma (tempat saya host) tanggal 15 Februari.
Demi keamanan dan kesehatan nasional, saya info ke dokter agar saya diperiksa. Karena itu saya diisolasi dari hari Minggu. Saya bahkan sampai sekarang tidak tahu dan tidak kenal perempuan Jepang ini siapa.
Dan saya garisbawahi, orang Jepang ini perempuan, bukan laki laki yang menyewa saya seperti gosip yang beredar. Dan dia juga tidak pernah ke rumah kami seperti yang diberitakan. Saya hanya sempat berada di ruangan yang sama dengan perempuan Jepang ini tanpa mengenal dia siapa.
Saya langsung kasih nomor keluarga dan teman-teman terdekat, dan mereka sudah dihubungi oleh dinas kesehatan dan dibawa untuk diambil sampelnya, juga untuk memastikan virus tidak tersebar.
Tolong, jaga privasi saya dan keluarga saya. Berhenti menyebarkan foto-foto kami dan berita melenceng tentang kami.
Baca Juga: Soal Sertifikat Sehat untuk WNA ke Indonesia, Moeldoko: Ada Travel Story
Saya dan ibu saya adalah penari profesional, bertahun-tahun mengharumkan nama Indonesia di mancanegara dengan kegiatan tari dan budaya kami. Ibu adalah tokoh/budayawan yang berjuang untuk kesenian dan kebudayaan Indonesia, dan kami melakukan itu semua karena kami cinta Indonesia, bukan untuk diolok-olok di saat kami sedang menjadi korban virus.

***
Sebelumnya, sebagaimana diketahui, menyusul pengumuman oleh pemerintah soal keberadaan dua pasien positif Corona, juga akhirnya menyebar pernyataan atau keterangan yang diyakini dibuat oleh pasien 1. Berikut petikan (sebagian besar) curhat yang viral di jejaring media sosial dan aplikasi perpesanan tersebut:
Maaf dari tadi siang saya ga komen apa pun karena saya bingung sekali. Saya lihat di TV soal saya dan ibu saya positif Corona. Dan juga baca di berbagai grup Whatsapp dengan inisial saya maupun ibu saya, juga alamat lengkap rumah saya. Alhasil sampai rumah saya masuk berita karena banyak sekali media mendatangi dan menyebarkan data yang tidak akurat.
Kejadiannya adalah saya batuk dan demam dari tanggal 16 Feb dan sejak itu ga keluar rumah. Hari Kamis lalu karena masih sakit saya ke RS Mitra Keluarga Depok dan diinfo bahwa saya Bronchopneumonia dan ibu saya tifus. Kami saat itu masih tidak ada pikiran apa pun meskipun dirawat. Kemudian hari Jumat lalu ada teman saya yang kalian pasti kenal juga, nelpon saya dari Malaysia untuk memberi info bahwa ada orang Jepang yang positif Corona per 26 Feb dan dia ke Amigos Kemang tanggal 14 Feb dan ke Paloma (tempat saya host) tanggal 15 Feb. Demi keamanan dan kesehatan nasional, saya info ke dokter agar saya diperiksa, karena itu saya diisolasi dari hari Minggu. Saya bahkan sampai sekarang tidak tahu dan tidak kenal orang Jepang ini siapa. I just happen to be in the wrong place at the wrong time.
Kenapa saya ga info apa pun di grup? Karena saya bingung sampai sekarang tidak ada satu dokter pun yang nyamperin untuk menjelaskan apa pun ataupun memberi lihat hasil tes saya. I did what I can by giving the contacts of my family and closest friends dan mereka sudah dihubungi oleh dinas kesehatan dan dibawa untuk diambil samplenya juga untuk memastikan virus tidak tersebar. I did what I can for everyone and I would appreciate it if you would not spread my picture like this. You have no idea how stressed I am right now being isolated, seeing news about myself, my mother and my house without any explanations, reading broadcast messages about me, having people finding out my social media and my family's, also people spreading pictures of my family and I. So I would appreciate it if people I know of, who are in the same group as me, would respect my privacy and help me get through this instead of putting more stress in my head by spreading my pictures. I am in good hand in isolation and I will be here until I am negative Covid-19.
Thank you everyone for your understanding. And to those of you who were at Amigos Kemang on 14 Feb and Paloma on 15 Feb, I'd suggest you all get tested, because it's always better to be safe than sorry. Thank you all.