Suara.com - Pasien 1 positif virus Corona atau disebut juga sebagai Kasus 1 positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia, saat ini masih dalam perawatan dan memulihkan diri di RSPI Sulianto Saroso. Sayangnya, sejak awal ia telah mengalami serangan-serangan khususnya melalui media sosial, terutama setelah identitasnya, juga identitas ibunya, bocor ke publik.
Melalui kontak salah seorang terdekatnya, baru-baru ini Suara.com pun sempat berkomunikasi melalui media elektronik dengannya. Berikut keterangan yang disampaikan sang pasien, yang sebagian di antaranya juga sudah beredar atau disampaikan media:
Kejadiannya adalah saya batuk dan demam dari tanggal 16 Februari dan sejak itu nggak keluar rumah.
Hari Kamis lalu karena masih sakit, saya ke RS Mitra Keluarga Depok dan diinfo bahwa saya Bronchopneumonia dan ibu saya tifus. Kami saat itu masih tidak ada pikiran apa pun meskipun dirawat.
Baca Juga: Soal Sertifikat Sehat untuk WNA ke Indonesia, Moeldoko: Ada Travel Story
Kemudian hari Jumat lalu, ada teman saya nelpon saya dari Malaysia untuk memberi info bahwa ada perempuan Jepang yang positif Corona per 26 Februari dan dia ke Amigos Kemang tanggal 14 Februari dan ke Paloma (tempat saya host) tanggal 15 Februari.
Demi keamanan dan kesehatan nasional, saya info ke dokter agar saya diperiksa. Karena itu saya diisolasi dari hari Minggu. Saya bahkan sampai sekarang tidak tahu dan tidak kenal perempuan Jepang ini siapa.
Dan saya garisbawahi, orang Jepang ini perempuan, bukan laki laki yang menyewa saya seperti gosip yang beredar. Dan dia juga tidak pernah ke rumah kami seperti yang diberitakan. Saya hanya sempat berada di ruangan yang sama dengan perempuan Jepang ini tanpa mengenal dia siapa.
Saya langsung kasih nomor keluarga dan teman-teman terdekat, dan mereka sudah dihubungi oleh dinas kesehatan dan dibawa untuk diambil sampelnya, juga untuk memastikan virus tidak tersebar.
Tolong, jaga privasi saya dan keluarga saya. Berhenti menyebarkan foto-foto kami dan berita melenceng tentang kami.
Baca Juga: Dua Pasien Warga Banjarnegara dan Kebumen Diisolasi di RS Margono Soekarjo
Saya dan ibu saya adalah penari profesional, bertahun-tahun mengharumkan nama Indonesia di mancanegara dengan kegiatan tari dan budaya kami. Ibu adalah tokoh/budayawan yang berjuang untuk kesenian dan kebudayaan Indonesia, dan kami melakukan itu semua karena kami cinta Indonesia, bukan untuk diolok-olok di saat kami sedang menjadi korban virus.