Irna Narulita: Saya Yakin Pandeglang Bisa Menarik Perhatian Dunia

Kamis, 30 Januari 2020 | 07:10 WIB
Irna Narulita: Saya Yakin Pandeglang Bisa Menarik Perhatian Dunia
Ilustrasi wawancara. Bupati Pandeglang Irna Narulita. [Foto: Akun Instagram @irnadimyati / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jadi belum bisa kita give up, karena belum ada alat secanggih apa pun yang bisa mengetahui dan mendeteksi adanya tsunami dan gempa. Sementara masyarakat kami, anak-anak kami, butuh makan. Sehingga kami latih kesiapsiagaan diri, mitigasi bencana, (menyiapkan) jalur evakuasi. Kalau yang tua dan yang sakit jangan di pantai, kalau mau beraktivitas dari pagi sampai dengan sore hari, di malam hari tentunya menjaga jarak, bagi yang muda bisa melihat pandang yang jauh. Peraturan berlaku juga bagi pihak perhotelan dan villa juga, harus berada 100 meter dari titik tinggi. Itu menjadi aturan yang sudah diberlakukan.

Tapi (bagi) yang sudah membangun, nggak mungkin kami bongkar. Kami memberikan aturan yang baru, yang diperbolehkan yaitu untuk aktivitas-aktivitas kegiatan yang bukan hunian. Semuanya bisa dipakai dan tidak saling merugikan pemilik hotel dan villa di sana.

Kalau pariwisata unggulan Pandeglang, apa sebenarnya? Dan berapa besar sih PAD Pandeglang sejauh ini?

Kalau PAD, selama empat tahun saya dan Pak Tanto (Wakil Bupati), itu dari Rp 100 miliar, dan selama tiga tahun setengah ini sudah mencapai Rp 230 miliar kurang lebih. Hampir 150 persen (peningkatannya).

Baca Juga: Prof Adi Utarini: Berantas DBD Perlu Gerakan Luas dan Terus-menerus

Kami sih sangat optimis bisa membangkitkan di tiga core business; agrowisata, agrobisnis, dan bisnis maritim. Di perikanan walaupun sedang lumpuh, dan yang tadi agrowisata (yang masih lumpuh). Core business kami ada tiga: pertanian, perikanan dan pariwisata. (Ini didukung) Dengan proyek strategis nasional yang akan segera selesai yaitu tol Serang-Panimbang, (itu) di 2022 sudah bisa beroperasi.

Kondisi Huntara Tsunami Banten yang merupakan salah satu daerah endemik DBD di Pandeglang. [Suara.com/Saepulloh]
Salah satu pemandangan di kawasan hunian sementara (Huntara) korban tsunami Banten di Pandeglang. [Suara.com/Saepulloh]

Beberapa hari lalu kami melihat langsung kondisi hunian sementara (Huntara) korban tsunami, tapi kondisinya sangat memprihatinkan. Mereka (penghuni) menunggu kapan hunian tetap (Huntap) dibangun. Itu bagaimana?

Jadi kita (memang) nggak punya anggaran, karena ini bencana nasional. Jadi memang ini domainnya pemerintah pusat. Pemerintah pusat juga berproses dari BNPB. Kita sudah ada MoU bantuannya dari dana cadangan, ada di Kementerian Keuangan parkirnya. Sehingga barulah di akhir tahun (kemarin) menerima bantuan untuk membantu hunian tetap (Huntap), fasos dan fasum juga, sebesar Rp 74,5 miliar. Ini sedang dalam tahapan lelang, sehingga mudah-mudahan sehabis Lebaran (mendatang) ini mereka punya rumah yang baru.

Mudah-mudahan mereka (warga pengungsi) bisa hidup lebih sejahtera lagi, (lebih) berkah lagi. Tetapi memang mohon maaf, di Huntara ini memang mereka tidak nyaman. Kalau siang panas, (atapnya) pakai asbes. Sehingga mereka kalau siang pulang ke keluarganya, malam (kembali) ke sana. (Tapi) Mereka sekarang sudah bisa beraktivitas kembali untuk mencari nafkah. Ada sebagian yang diputus listriknya karena kami tidak menganggarkan (untuk bayar listrik). Ada juga yang tidak bisa membayar listrik, sehingga diputus listriknya. (Itu) Menjadi permasalahan yang sedang kami tangani.

Dan Insya Allah, kontrak (pembangunan Huntap) nanti pada bulan Maret atau April, selama 120 atau 160 hari selesai terbangun, dan masyarakat korban tsunami bisa memiliki rumah baru. Mohon kesabarannya.

Baca Juga: Miris, Warga Pandeglang Harus Ditandu 5 Kilometer Akibat Jalan Rusak

Pandeglang juga diketahui akan mempunyai Geopark Ujung Kulon. Sudah sejauh mana usulan penetapan Geopark Ujung Kulon menjadi Geopark Nasional?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI